Makassar (ANTARA) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus menggenjot UMKM meraih Standar Nasional Indonesia (SNI), salah satunya dengan capaian 549.970 produk pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) yang mendapatkan hak menggunakan tanda SNI bina-UMK secara gratis pada 2023.
"Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Peran UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar," kata Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam keterangan di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan. pentingnya memberikan perhatian khusus dan pendampingan kepada UMKM. Apalagi PDB ekonomi sebanyak 61 persen didukung oleh UMKM, usaha mikro, kecil, dan menengah, dalam hal penyerapan tenaga kerja sebanyak 97 persen.
Untuk mendukung UMKM berdaya saing tersebut, lanjut dia, BSN terus menggenjot UMKM meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) salah satunya melalui program SNI bina-UMK yang telah dimulai pada tahun 2022.
Kukuh S mengatakan, tanda SNI bina-UMK merupakan tanda yang ditetapkan oleh BSN untuk digunakan oleh UMK bersamaan dengan diperolehnya NIB.
Sebagaimana diketahui, dalam upaya meningkatkan daya saing khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK), pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan, salah satunya dengan memberi kemudahan izin berusaha serta pembinaan penerapan SNI.
Melalui aplikasi Sistem Perizinan Tunggal (Online Single Submission/OSS), pada saat pelaku UMK dengan klasifikasi usaha berisiko rendah memproses Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus dapat memperoleh hak penggunaan Tanda SNI bina-UMK.
Kukuh meyakini dengan UMK ber-SNI, maka daya saing akan meningkat.
"Tanda SNI Bina UMK akan mendukung UMKM di Indonesia naik kelas, kepercayaan diri meningkat, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global," ujar Kukuh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BSN sertifikatkan 549 ribu produk UMKM selama 2023
"Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Peran UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar," kata Kepala BSN, Kukuh S Achmad dalam keterangan di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan. pentingnya memberikan perhatian khusus dan pendampingan kepada UMKM. Apalagi PDB ekonomi sebanyak 61 persen didukung oleh UMKM, usaha mikro, kecil, dan menengah, dalam hal penyerapan tenaga kerja sebanyak 97 persen.
Untuk mendukung UMKM berdaya saing tersebut, lanjut dia, BSN terus menggenjot UMKM meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) salah satunya melalui program SNI bina-UMK yang telah dimulai pada tahun 2022.
Kukuh S mengatakan, tanda SNI bina-UMK merupakan tanda yang ditetapkan oleh BSN untuk digunakan oleh UMK bersamaan dengan diperolehnya NIB.
Sebagaimana diketahui, dalam upaya meningkatkan daya saing khususnya Usaha Mikro Kecil (UMK), pemerintah terus mengupayakan berbagai kebijakan, salah satunya dengan memberi kemudahan izin berusaha serta pembinaan penerapan SNI.
Melalui aplikasi Sistem Perizinan Tunggal (Online Single Submission/OSS), pada saat pelaku UMK dengan klasifikasi usaha berisiko rendah memproses Nomor Induk Berusaha (NIB), sekaligus dapat memperoleh hak penggunaan Tanda SNI bina-UMK.
Kukuh meyakini dengan UMK ber-SNI, maka daya saing akan meningkat.
"Tanda SNI Bina UMK akan mendukung UMKM di Indonesia naik kelas, kepercayaan diri meningkat, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global," ujar Kukuh.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BSN sertifikatkan 549 ribu produk UMKM selama 2023