Makassar (ANTARA) - Harga ayam potong dan telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional di Makassar melonjak jelang bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah.
"Harga ayam potong kini mencapai Rp65.000 per ekor dengan berat 1-1,5 kilogram, padahal pekan lalu masih ditebus Rp60 ribu per ekor dengan berat serupa," kata salah seorang pedagang telur, Bahar di Pasar Terong, Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, kenaikan harga ayam potong mulai bergerak sejak awal tahun 2024 dengan rata-rata terjadi kenaikan hingga Rp5 ribu dari harga sebelumnya.
Menurut dia, kenaikan harga ayam potong itu, karena harga yang diperoleh dari pihak distributor juga mengalami kenaikan.
"Alasannya karena pasokan ayam potong dari produsen terbatas, sementara permintaan terus meningkat," kata Bahar.
Hal senada dikemukakan pedagang ayam potong dan ayam kampung di Pasar Pannampu, Subaedah.
Kalau biasanya dapat suplai ayam potong 200 ekor per hari, kini hanya mendapat 100 ekor per hari saja. Kondisi ini menyebabkan harga ayam potong naik, karena stok terbatas.
Selain harga ayam potong yang mengalami kenaikan drastis, telur ayam ras juga terus bergerak naik.
"Pada awal 2024 harga telur masih Rp50 ribu per rak, kemudian awal Februari 2024 naik menjadi Rp55 ribu per rak dan awal Maret hingga menjelang Ramadhan harga telur ayam ras kini mencapai Rp60 ribu per rak," jelasnya.
Menurut Dirut Perumda Pasar Makassar Syamsul Bahri mengatakan, kondisi jelang hari keagamaan nasional kerap memicu kenaikan harga.
Karena itu, pihaknya selalu memantau dan melaporkan pada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat untuk ditindaklanjuti.
Apabila kenaikan harga sudah di atas ambang batas, lanjut dia, maka tim terpadu dari berbagai instansi termasuk Perum Bulog turun di lapangan untuk menggelar Operasi Pasar (OP).
"OP dilakukan agar harga jual sembako dan komoditi strategis dapat dijangkau masyarakat," katanya.
Suasana pedagang ikan asin yang juga menawarkan dagangannya di Pasar Tradisional, Pasar Terong, Makassar, Minggu (10/3/2024). Antara/Suriani Mappong
"Harga ayam potong kini mencapai Rp65.000 per ekor dengan berat 1-1,5 kilogram, padahal pekan lalu masih ditebus Rp60 ribu per ekor dengan berat serupa," kata salah seorang pedagang telur, Bahar di Pasar Terong, Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, kenaikan harga ayam potong mulai bergerak sejak awal tahun 2024 dengan rata-rata terjadi kenaikan hingga Rp5 ribu dari harga sebelumnya.
Menurut dia, kenaikan harga ayam potong itu, karena harga yang diperoleh dari pihak distributor juga mengalami kenaikan.
"Alasannya karena pasokan ayam potong dari produsen terbatas, sementara permintaan terus meningkat," kata Bahar.
Hal senada dikemukakan pedagang ayam potong dan ayam kampung di Pasar Pannampu, Subaedah.
Kalau biasanya dapat suplai ayam potong 200 ekor per hari, kini hanya mendapat 100 ekor per hari saja. Kondisi ini menyebabkan harga ayam potong naik, karena stok terbatas.
Selain harga ayam potong yang mengalami kenaikan drastis, telur ayam ras juga terus bergerak naik.
"Pada awal 2024 harga telur masih Rp50 ribu per rak, kemudian awal Februari 2024 naik menjadi Rp55 ribu per rak dan awal Maret hingga menjelang Ramadhan harga telur ayam ras kini mencapai Rp60 ribu per rak," jelasnya.
Menurut Dirut Perumda Pasar Makassar Syamsul Bahri mengatakan, kondisi jelang hari keagamaan nasional kerap memicu kenaikan harga.
Karena itu, pihaknya selalu memantau dan melaporkan pada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) setempat untuk ditindaklanjuti.
Apabila kenaikan harga sudah di atas ambang batas, lanjut dia, maka tim terpadu dari berbagai instansi termasuk Perum Bulog turun di lapangan untuk menggelar Operasi Pasar (OP).
"OP dilakukan agar harga jual sembako dan komoditi strategis dapat dijangkau masyarakat," katanya.