Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk penanganan bencana alam di wilayah itu.
"TRC yang dibentuk Pemprov Sulbar diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam melakukan antisipasi penanganan bencana selama masa tanggap darurat, ketika bencana terjadi di Sulbar," kata Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Sulbar Muhammad Idris di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan Sulbar merupakan daerah dengan indeks kerawanan bencana yang cukup tinggi, sehingga dipandang penting untuk membentuk TRC agar dapat melakukan penanganan cepat dan tepat sasaran.
"Sulbar rawan bencana seperti banjir, longsor yang mengakibatkan dampak kerusakan serta gempa yang pernah terjadi di Sulbar pada 15 Januari 2021 mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dan ribuan orang mengungsi karena rumahnya rusak," katanya.
Oleh karena itu, TRC yang terbentuk dapat melakukan koordinasi dengan berbagai pihak maupun dengan masyarakat untuk berkolaborwsi dalam menangani bencana.
Ia meminta TRC Sulbar harus bersiaga dan melakukan respons cepat terhadap seluruh peristiwa bencana yang terjadi.
Pemprov Sulbar telah menyiapkan anggaran untuk mendukung kinerja TRC menangani bencana dengan menggunakan APBD pada 2025.
"Diharapkan agar TRC yang dibentuk ini, tidak hanya untuk mendapatkan formalitas, namun memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana," katanya.
"TRC yang dibentuk Pemprov Sulbar diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam melakukan antisipasi penanganan bencana selama masa tanggap darurat, ketika bencana terjadi di Sulbar," kata Sekretaris daerah (Sekda) Provinsi Sulbar Muhammad Idris di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan Sulbar merupakan daerah dengan indeks kerawanan bencana yang cukup tinggi, sehingga dipandang penting untuk membentuk TRC agar dapat melakukan penanganan cepat dan tepat sasaran.
"Sulbar rawan bencana seperti banjir, longsor yang mengakibatkan dampak kerusakan serta gempa yang pernah terjadi di Sulbar pada 15 Januari 2021 mengakibatkan lebih dari 100 orang meninggal dan ribuan orang mengungsi karena rumahnya rusak," katanya.
Oleh karena itu, TRC yang terbentuk dapat melakukan koordinasi dengan berbagai pihak maupun dengan masyarakat untuk berkolaborwsi dalam menangani bencana.
Ia meminta TRC Sulbar harus bersiaga dan melakukan respons cepat terhadap seluruh peristiwa bencana yang terjadi.
Pemprov Sulbar telah menyiapkan anggaran untuk mendukung kinerja TRC menangani bencana dengan menggunakan APBD pada 2025.
"Diharapkan agar TRC yang dibentuk ini, tidak hanya untuk mendapatkan formalitas, namun memberikan manfaat bagi masyarakat yang terdampak bencana," katanya.