Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan mengingatkan seluruh warga yang berniat untuk melaksanakan ibadah haji agar mengikuti aturan dan tidak tergiur dengan iming-iming "haji furoda".
Kepala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sulsel Ikbal Ismail di Makassar, Selasa, mengatakan, pelaksanaan ibadah haji 2025 banyak diwarnai masalah, khususnya untuk haji furoda.
"Saya ingatkan, jangan ada yang percaya iming-iming bisa memberangkatkan haji tanpa jalur resmi karena pemerintah Arab Saudi tahun ini tidak lagi menerima haji furoda," ujarnya.
Ikbal Ismail menjelaskan, haji furoda adalah program haji di luar kuota nasional Indonesia yang menggunakan visa mujamalah (non kuota) dari Pemerintah Arab Saudi, sehingga memungkinkan jamaah berangkat lebih cepat tanpa harus mengantre lama.
Ia menyatakan, pada penyelenggaraan ibadah haji 2025 masih ada beberapa yang bisa menggunakan jalur haji furoda, namun pada 2026, jalur ini sudah nyaris tidak ada lagi.
"Jadi itu yang saya katakan, jangan percaya biro travel dan umrah yang mengaku bisa memberangkatkan jamaah haji melalui jalur furoda karena itu tidak ada lagi tahun ini," katanya.
Ikbal yang ikut bertugas dalam penyelenggaraan haji 2025 menggambarkan bagaimana ketatnya pengawasan Pemerintah Arab Saudi terhadap jamaah tanpa izin resmi.
Menurutnya, pada musim haji lalu, akses masuk ke Kota Makkah begitu diperketat. Bahkan warga Indonesia yang tinggal lama di kota itu tidak bisa masuk tanpa dokumen lengkap.
"Hotel tempat kami pun sempat beberapa kali digerebek hanya karena ada cleaning service yang tidak memiliki izin tinggal selama musim haji," terangnya.
Karena itu, Ikbal meminta masyarakat tidak mudah percaya pada pihak mana pun yang masih menawarkan keberangkatan melalui jalur furoda atau memanfaatkan visa selain yang diatur pemerintah.