Mamuju (Antaranews Sulsel) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, akan terus berkomitmen menjaga inflasi di semua komoditas khususnya jika terjadi peningkatan harga pangan.
"Kami ingin berkontribusi positif membangun sinergitas di segala lini dalam menjaga daya beli masyarakat dan menopang pertumbuhan ekonomi. Pengendalian inflasi secara nasional perlu mendapat dukungan dari daerah," kata Ketua TPID Kabupaten Majene Fahmi Massiara, Selasa.
Koordinasi yang dikembangkan, lanjut Fahmi, yang juga sebagai Bupati Majene, yakni melalui harmonisasi kebijakan hingga ke level daerah yang diharapkan dapat lebih efektif, tidak hanya dalam menekan laju inflasi di daerah, tetapi juga akan berlanjut pada pencapaian sasaran inflasi nasional yang rendah dan stabil, seperti yang ingin dicapai pemerintah dan Bank Indonesia.
"Sesuai harapan Presiden Joko Widodo, jika ada satu daerah yang mengalami kekurangan stok pangan, maka daerah lain yang surplus stok dibolehkan untuk menjualnya ke daerah yang kurang," ucapnya.
Untuk itu, Kabupaten Majene akan segera menindaklanjuti dengan menggelar pertemuan, membahas kesiapan dalam rencana MoU dengan Bupati Blitar, Jawa Timur, tentang perdagangan antarwilayah.
Kerja sama tersebut berupa pengembangan telur ayam, di mana Kabupaten Blitar merupakan daerah penghasil telur yang berskala besar.
Selain telur, Fahmi juga berencana menawarkan kerja sama pengembangan bawang merah yang menjadi komoditas andalan Pemerintah Kabupaten Majene.
"Saya tidak mau ini hanya sebatas MoU, tetapi harus ada tindakan dan langkah konkret," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Barat, Dadal Angkoro, mengatakan sangat mendukung jika perdagangan antarwilayah dapat diwujudkan.
Pihak BI Sulbar, lanjutnya, bahkan siap memfasilitasi Pemerintah Kabupaten Majene.
Sebelumnya, BPS merilis bahwa perkembangan indeks harga konsumen/Inflasi di Kabupaten Majene pada Juli 2018 berada di angka 0,19 persen.
Nilai tersebut dipengaruhi adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh peningkatan indeks harga pada empat kelompok, di antaranya makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,27 persen, kelompok perumahan, air listrik, gas dan bahan bakar 0,08 persen, kelompok sandang 2,14 persen serta kelompok rekreasi dan olahraga 0,97 persen.
Beberapa komoditas yang dominan memberi andil inflasi adalah tomat buah 0,20 persen, akademi/perguruan tinggi 0,08 persen, bayam 0,08 persen, asam 0,07 persen dan ikan baronang 0,05 persen.
Sedangkan komoditas yang dominan menyumbang andil deflasi adalah ikan cakalang 0,25 persen, ikan layang 0,10 persen, pisang 0,05 persen, katamba 0,04 persen, ikan tonglkol 0,03 dan bawang merah 0,03 persen.
Berita Terkait
Polres Majene mengimbau pengunjung objek wisata utamakan keselamatan
Minggu, 14 April 2024 15:53 Wib
Polres Majene Sulbar patroli SPBU antisipasi kelangkaan BBM
Sabtu, 13 April 2024 20:11 Wib
Polres Majene antisipasi kelangkaan BBM jelang lebaran 1445 H
Senin, 8 April 2024 13:34 Wib
Polres Majene ajak tokoh agama pelihara stabilitas kamtibmas
Sabtu, 30 Maret 2024 2:37 Wib
Polres Majene Sulbar bangun tujuh pos pengamanan operasi ketupat
Jumat, 29 Maret 2024 22:24 Wib
Polres Majene intensifkan patroli malam untuk mencegah kejahatan
Minggu, 24 Maret 2024 1:43 Wib
Penjabat Gubernur Sulbar tekankan pentingnya nilai adat dan budaya
Minggu, 3 Maret 2024 10:45 Wib
Imigrasi Polewali Mandar sosialisasikan paspor elektronik
Sabtu, 2 Maret 2024 22:08 Wib