Maros (ANTARA) -
Pesta adat panen raya "katto bokko" yang dilaksanakan oleh kekaraengan Marusu (Kerajaan Maros) sebagai wujud kebersamaan antara pihak Kerajaan Maros dan masyarakat di Kabupaten Maros, Sulsel.
"Pesta adat sebagai wujud kebersamaan dan kesyukuran atas panen raya ini dengan melibatkan turunan Raja Marusu, pemerintah daerah dan masyarakat setempat," kata Pemangku Adat Kekaraengan Marusu Abd Haris Karaeng Sioja di sela pesta adat di Kabupaten Maros, Sulsel, Rabu.
Dia mengatakan, sejak pagi hari warga Maros khususnya di Kassi Kebo, Kecamatan Maros Baru, sudah berkumpul di Rumah Adat 'Balla Lompoa' Kekaraengan Marusu.
Selanjutnya iring-iringan dengan pakaian adat Bugis-Makassar para turunan Kerajaan Marusu bersama masyarakat menuju sawah adat yang dikenal dengan nama "torannu' untuk melakukan panen bersama.
Seusai memanen, hasil panen yang sudah diikat dan dihias sedemikian rupa diarak menuju rumah adat untuk diupacarakan oleh pemangku adat Abd Haris Karaeng Sioja bersama pinati.
Salah satu pemandangan yang unik pada kegiatan budaya ini, pemanennya masih mempertahankan alat pemanen padi tradisional 'anai-anai'. Termasuk menggunakan jenis varietas padi yang turun-temurun.
"Padi Banda dan padi Lapang yang ditanam dan dipanen untuk prosesi adat yang dilakukan setiap tahun, " kata Karaeng Sioja.
Kedua jenis padi itu diketahui tahan penyakit dan memiliki kualitas padi yang unggul.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Maros M Ferdiansyah, kegiatan budaya ini ke depan akan kami sinergikan dengan program ASITA dan PHRI agar kegiatan budaya ini dapat juga disaksikan oleh wisatawan lokal dan mancanegara.
"Ini akan dimasukkan jadi kalender pariwisata yang kegiatannya disinergikan dengan stakeholder terkait," katanya.