Makassar (ANTARA) - Upacara adat panen raya``Katto Bokko`` Kekaraengan (Kerajaan) Marusu merupakan wisata budaya yang masih lestasi dan akan menjadi kalender wisata Kabupaten Maros.
Hal itu dikemukakan Bupati Maros Chaidir Syam disela prosesi adat Katto Bokko di Kabupaten Maros, Sulsel, Minggu.
Dia mengatakan pihaknya mengapresiasi Kekaraengan Marusu yang dipimpin Abd Haris Karaeng Sioja yang masih meletarikan budaya leluhur dengan menjagakearifan lokal.
Katto Bokko yang merupakan padi jenis `Banda` adalah hasil tanam di sawah adat milik Kerajaan Marusu, sekali setahun dilakukan upacara adat dengan mengusung dan mengarak dari sawah hingga ke ruma adat `Balla Lompoa` Karaeng Marusu.
Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Maros, Andi Yuliana mengatakan adat budaya ini merupakan potensi wisata yang menjadi kalender wisata yang digelar setiap tahun.
Terkait pengembangan dan pelestarian Kerajaan Marusu berikut budayanya, lanjut dia, juga terdapat empat komunitas masyarakat adat lainnya yang masih terjaga dan sudah terdata. Kendati diakui masih ada beberapa komunitas adat lainnya yang potensial namun belum terdata.
Khusus prosesi adat `Katto Bokko` yang digelar Kekaraengan Marusu, Karaeng Sioja mengatakan, ini masih terselenggara berkat dukungan keluarga kerajaan, pemerintah dan masyarakat sekitarnya.
``Termasuk generasi muda yang membantu melakukan panen raya dan mengusung serta mengarak hasil panen sawah adat kerajaan,`` katanya.
![](https://img.antaranews.com/cache/730x487/2021/03/28/IMG20210328120029_00.jpg)