Makassar (ANTARA) - Perhimpunan Agung Lembaga Adat Sulawesi Selatan dan Barat (Palasara) Indonesia memperkuat komitmen dalam melestarikan adat dua provinsi tersebut.
Ketua Umum DPP Palasara Indonesia Andi Rusdianto Thalib Karaeng Dada Daeng Makleko dalam keterangannya di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya hadir sebagai rumah besar bagi seluruh lembaga adat di Sulsel dan Sulbar dengan tujuan menjaga kelestarian adat tanpa mendominasi satu identitas tertentu.
“Karena di Palasara yang utama bukan siapa dan dari mana asal kita, tetapi apa yang kita jaga bersama,” ujarnya pada acara peringatan Milad I yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Palasara Indonesia 2025.
Menurutnya, Palasara merupakan organisasi yang independen dan tidak berada di bawah naungan organisasi atau identitas adat tertentu. Kendati demikian, independensi tersebut tidak dimaknai sebagai sikap tertutup.
“Independen bukan berarti berjalan sendiri. Palasara membuka diri seluas-luasnya untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah, baik lintas provinsi maupun kabupaten dan kota,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa pengurus Palasara bukanlah pemimpin adat, melainkan penjaga amanah leluhur yang kelak harus dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, kepala daerah, serta kepada Tuhan Yang Maha Esa.
“Untuk itu, mari kita jaga dan rawat Palasara sebagai rumah besar yang teduh, yang menyatukan, serta memberikan manfaat nyata bagi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman mengatakan momentum Milad I bukan sekadar peringatan usia organisasi, melainkan ruang refleksi untuk menilai sejauh mana Palasara Indonesia mengambil peran strategis dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.
Menurutnya, sejak didirikan, Palasara Indonesia hadir dengan semangat pengabdian, kepedulian sosial, serta komitmen kebangsaan yang kuat.
Nilai-nilai tersebut harus terus dijaga dan diaktualisasikan dalam setiap langkah organisasi, seiring dengan tantangan sosial dan kebangsaan yang terus berkembang.
Pengukuhan pengurus DPP Palasara Indonesia, lanjut Jufri Rahman, menandai awal tanggung jawab baru yang tidak sekadar bersifat struktural, tetapi juga moral dan sosial.
Ia berharap seluruh pengurus menjalankan amanah dengan integritas, kerja kolektif, serta semangat gotong royong.
Menurutnya, organisasi yang kuat tidak hanya dibangun oleh gagasan besar, tetapi oleh konsistensi kerja, keteladanan sikap, dan keberpihakan nyata kepada masyarakat.

