Aktivitas perdagangan di pasar tradisional Mamuju Sulbar berangsur normal
Makassar (ANTARA) - Aktivitas perdagangan masyarakat di Kota Mamuju, Sulawesi Barat, tepatnya di pasar tradisional Pasar Baru dan Pasar Lama berangsur normal kembali setelah terdampak gempa bumi berkekuatan 6,2 Skala Richter pada Jumat (15/1) dini hari.
Akbar Tado, kontributor Foto ANTARA yang sedang berada di lokasi gempa, Minggu, melaporkan beberapa pedagang maupun warga setempat mulai kembali ke rutinitas awal meskipun masih diliputi kecemasan akibat gempa tersebut.
"Saya berkeliling dan memotret suasana pasar, melihat aktivitasnya dan mereka semua beraktivitas seperti biasanya. Walaupun masih diliputi dengan kecemasan," ujarnya.
Lokasi pasar baru dan pasar lama berada di tengah-tengah kota Mamuju dan di sekelilingnya tidak begitu banyak permukiman mewah atau bangunan bertingkat sehingga tingkat kerusakan tidak terlalu parah.
Di lokasi pasar juga tidak banyak lapak maupun kios yang rubuh, sehingga warga setempat kembali melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya.
Aktivitas perdagangan juga tetap menerapkan protokol kesehatan yakni dengan memakai masker, baik pedagang maupun pengunjung karena mereka menyadari jika saat ini masih merebak pandemi COVID-19.
Sebelumnya, pada gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulbar, banyak bangunan maupun gedung-gedung roboh karena kuatnya guncangan tersebut.
Data versi BNPB, korban jiwa akibat gempa di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1), terdata sebanyak 56 orang. Rinciannya, sebanyak 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majene. Hingga Minggu siang, belum ada penemuan korban jiwa lagi.
Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Mejene dengan perincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Di Kabupaten Mamuju, 189 orang mengalami luka berat dan menjalani rawat inap.
Akbar Tado, kontributor Foto ANTARA yang sedang berada di lokasi gempa, Minggu, melaporkan beberapa pedagang maupun warga setempat mulai kembali ke rutinitas awal meskipun masih diliputi kecemasan akibat gempa tersebut.
"Saya berkeliling dan memotret suasana pasar, melihat aktivitasnya dan mereka semua beraktivitas seperti biasanya. Walaupun masih diliputi dengan kecemasan," ujarnya.
Lokasi pasar baru dan pasar lama berada di tengah-tengah kota Mamuju dan di sekelilingnya tidak begitu banyak permukiman mewah atau bangunan bertingkat sehingga tingkat kerusakan tidak terlalu parah.
Di lokasi pasar juga tidak banyak lapak maupun kios yang rubuh, sehingga warga setempat kembali melanjutkan aktivitasnya seperti biasanya.
Aktivitas perdagangan juga tetap menerapkan protokol kesehatan yakni dengan memakai masker, baik pedagang maupun pengunjung karena mereka menyadari jika saat ini masih merebak pandemi COVID-19.
Sebelumnya, pada gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kota Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulbar, banyak bangunan maupun gedung-gedung roboh karena kuatnya guncangan tersebut.
Data versi BNPB, korban jiwa akibat gempa di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1), terdata sebanyak 56 orang. Rinciannya, sebanyak 47 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan sembilan orang di Kabupaten Majene. Hingga Minggu siang, belum ada penemuan korban jiwa lagi.
Selain itu, terdapat 637 korban luka di Kabupaten Mejene dengan perincian 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang, dan 425 orang luka ringan. Di Kabupaten Mamuju, 189 orang mengalami luka berat dan menjalani rawat inap.