Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyebut sebanyak 308 perguruan tinggi swasta (PTS) akan digabung atau merger pada 2021.
“Dari pendataan yang kita lakukan, untuk tahun ini terdapat 308 PTS yang bergabung pada tahun ini. PTS yang ingin bergabung dengan PTS lain tersebut, ada di semua wilayah,” ujar Direktur Pengembangan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Ridwan, dalam taklimat media di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan penggabungan tersebut bertujuan memperbaiki mutu pendidikan tinggi di Tanah Air. PTS akan sehat secara tata kelola dengan penggabungan tersebut dan juga didukung dengan talenta-talenta yang baik serta sarana-prasarana yang baik pula.
Program tersebut sudah dimiliki sejak 2015, namun perkembangannya lambat. Sepanjang periode 2015 hingga 2020, sebanyak 458 PTS digabung menjadi 179 PTS.
Jumlah tersebut dinilai masih di bawah target pemerintah. Untuk itu, pihaknya mencoba memberikan insentif bagi PTS yang ingin bergabung dengan PTS lainnya.
“Kampus yang didorong untuk bergabung adalah kampus kecil yang memiliki kendala tata kelola, sumber daya dan finansial,” ujar dia.
Kemendikbudristek mengalokasikan dana Rp30 miliar untuk insentif penggabungan kampus tersebut. Masing-masing PTS yang ingin bergabung akan mendapatkan insentif Rp100 juta. Pihaknya juga membantu memfasilitasi penggabungan tersebut.
Dia berharap ke depan, jumlah kampus di Tanah Air yang sebelumnya sekitar 4.600 kampus dapat berkurang menjadi 2.000. Dengan demikian, diharapkan dapat memiliki kampus yang berkualitas.