Makassar (ANTARA) - Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar melalui Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan mendorong para peneliti untuk terlibat dan memaksimalkan program manajemen talenta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan kemitraan Unhas Prof Dr Muh Nasrum Massi, PhD Sp.MK, menjelaskan manajemen talenta BRIN merupakan program unggulan sebagai platform dasar untuk meningkatkan kapasitas dan mobilitas periset.
"Manajemen talenta bisa menciptakan ekosistem riset dan inovasi dengan SDM yang sangat memadai, tidak hanya menjadi periset atau akademisi, namun mencetak pengusaha berbasis teknologi," ujar Prof Nasrum dalam keterangannya di Makassar, Senin.
"Untuk itu, kita harapkan dengan sosialisasi dan workshop ini bisa semakin menambah informasi para sivitas akademika Unhas," sambung Prof Nasrum.
Direktur Manajemen Talenta BRIN Raden Arthur Ario Lelono, PhD menjelaskan untuk program manajemen, talenta tersebut, BRIN telah menyiapkan skema peningkatan kapasitas SDM yang difokuskan kepada mahasiswa baik S1, S2, dan S3, serta remaja dalam bentuk "science engagement".
Baca juga: Kemenristekdikti: SCKD "jembatan" bagi peneliti pemula bermitra dengan peneliti luar negeri
Skema dilakukan melalui kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) untuk jalur riset melalui aktivitas di berbagai pusat riset BRIN, maupun MBKM jalur kewirausahaan berbasis teknologi yang dilakukan di berbagai kawasan sains dan teknologi yang dikelola oleh BRIN.
Program Manajemen Talenta juga menyiapkan studi hingga jenjang paska doktoral, untuk memastikan generasi talenta muda memiliki kesempatan berkarir melanjutkan minat riset sesuai bidang kepakaran.
"BRIN memiliki tiga skema yakni pengembangan sumber daya manusia, fasilitasi pendanaan riset dan akuisisi ilmu pengetahuan," katanya.
"Program Manajemen Talenta adanya di skema pengembangan SDM. Menghasilkan sumber daya yang mempunyai inovasi dan menguasai teknologi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dimasa mendatang," lanjut Arthur.
Manajemen talenta nasional mempunyai tiga fokus bidang yakni riset dan inovasi, seni budaya, dan olahraga.
Terkait bidang riset dan inovasi, pemerintah menargetkan adanya peningkatan rasio sumber daya manusia per satu juta penduduk yang mendapat pengakuan dari dunia internasional di bidang riset dan inovasi.