Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan Rosmini Pandin, mendorong apoteker untuk dapat mengambil peran di berbagai ekosistem kesehatan dalam rangka menyehatkan kehidupan bangsa dan mewujudkan Indonesia sehat.
Rosmini Pandin dalam keterangannya di Makassar, Sabtu, mengatakan sangat diperlukan adanya stimulasi dan inovasi terhadap pelayanan kesehatan untuk mendukung ketersediaan dan keterjangkauan kualitas produk serta pelayanan yang berkualitas tinggi.
Kemunculan produk baru terhadap pemahaman ilmiah memungkinkan obat menjadi lebih tepat dan sesuai untuk individu.
“Karena itu diharapkan apoteker bisa mengambil peran dan peluang di berbagai ekosistem healthcare, baik dalam penelitian dan pengembangan produk manufaktur, distribusi, pelayanan regulator, maupun untuk tenaga pendidikan,” ujarnya pada “The 2nd Internasional Conference on Pharmaceutical Material, Enginering, and Applied Science (ICOPMES)” yang digelar Farmasi Unhas.
Dirinya sekaligus apresiasi pelaksanaan ICOPMES 2022 Fakultas Farmasi Unhas. Diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi dan ide kreatif dalam mengatasi permasalahan bidang kefarmasian dalam rangka menyehatkan kehidupan bangsa dan mewujudkan Indonesia sehat.
Ia menjelaskan, ada beberapa indikator untuk mencapai national health security yang nantinya akan mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2024, di antaranya ketersediaan dan keterjangkauan kualitas produk dalam pelayanan kesehatan.
"Termasuk kesadaran masyarakat akan kesehatan di bidang farmasi berada dalam lingkup kesehatan yang berkaitan erat dengan produk dan pelayanan kesehatan,” jelas Hj Rosmini Pandin.
The 2nd ICOPMES adalah konferensi internasional yang digelar oleh Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin untuk secara luas berbagi dan mendiskusikan inovasi yang muncul di bidang ilmu Farmasi, penemuan terbaru dalam pengembangan obat baru dari sumber daya alam, dan penggunaan sediaan farmasi guna mengoptimalkan perawatan pasien.
Kegiatan ini menghadirkan delapan narasumber dari enam negara, yakni Prof Dr Burkhard Kleuser, Freie Universitaet Berlin (Jerman), Dr. rer.nat Helmut Schlager, Technische Universitaet, Muenchen (Jerman).
Dr med Lutz Vogel, Technische Universitaet, Muenchen, Jerman, Dr Tommy Julianto, UITM (Malaysia), Prof.Jin-Wook Yoo, Pusan National University (Korea Selatan) Prof.Taichi Ohshiro, Kitasato University (Jepang) dan Karyn N Johnson, PhD, SFHEA , The University of Queensland serta Habibie dari Universitas Hasanuddin.