Indonesia dan Texas MD Anderson kerja sama tingkatkan layanan pasien kanker
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien kanker di Indonesia melalui kerja sama dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center, sebagai salah satu pusat penanganan kanker terbaik di dunia.
"Layanan pasien kanker di Indonesia ditingkatkan kualitasnya, karena kanker adalah penyakit pembunuh nomor tiga (di Indonesia) dan cepat sekali pertumbuhannya," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam agenda Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama layanan kanker di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan upaya meningkatkan pelayanan bagi pasien kanker memerlukan kerja sama dengan berbagi pihak terkait, termasuk dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center, sebagai salah satu pusat penanganan kanker terbaik di dunia yang berada di Amerika Serikat (AS).
RS Kanker Dharmais ditunjuk Kemenkes menjadi pelaksana kerja sama tersebut karena telah menyandang gelar sebagai Pusat Kanker Nasional Indonesia yang telah bekerja sama dengan National Cancer Center (NCC) di berbagai negara.
Saat ini RS Kanker Dharmais telah menjadi pengampu nasional jaringan kanker untuk pengembangan layanan kanker, pelatihan dan pendidikan para ahli kanker di Indonesia.
Menkes Budi mengatakan tujuan utama dari kerja sama tersebut adalah transfer teknologi dan ilmu pengetahuan untuk perbaikan layanan kanker. Ia berharap dengan kolaborasi itu pasien kanker lebih mempercayakan pengobatan penyembuhan mereka di 144 rumah sakit pemerintah Indonesia, khususnya RS Kanker Dharmais.
Ruang lingkup kerja sama yang dijalin meliputi perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kanker, dukungan pelatihan, pendidikan dan peningkatan kapasitas, kunjungan fakultas, cendekiawan, dan administrator, organisasi konferensi bersama, simposium, atau pertemuan ilmiah,
Selain itu kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan sistem rujukan pasien dari Indonesia ke MD Anderson di Houston, Texas, dan dari MD Anderson ke Indonesia, termasuk ke RS Dharmais, serta penguatan kolaborasi pada program telementoring Proyek ECHO berkoordinasi dengan ECHO Institute di University of New Mexico sebagai bagian dari transfer teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sementara itu Direktur Utama RS Kanker Dharmais Raden Soeko Nindito mengatakan kerja sama tersebut juga membuka peluang untuk menyesuaikan program komprehensif kanker di Indonesia dengan teknologi yang dimiliki MD Anderson.
"Pelayanan juga akan kita sesuaikan dengan MD Anderson, khususnya pada pasien kanker dengan stadium lanjut," katanya.
Menurutnya, peningkatan pelayanan kanker juga menyasar edukasi tentang pemahaman publik terhadap risiko kanker agar proses deteksi dini dapat berjalan dengan baik.
Senior Vice President, Strategy and Business Development di MD Anderson, Chris Mc Kee, mengatakan upaya yang dilakukan bersama merupakan pekerjaan yang luar biasa.
"Kami menghargai upaya kolektif yang akan dilakukan pihak-pihak di Indonesia. Upaya ini akan berdampak besar dalam mengatasi masalah kanker di Indonesia dan kami berharap di masa depan dapat mengatasi kanker bersama-sama," katanya.
Rangkaian acara penandatanganan MOU ini merupakan bagian dari perayaan Hari Kanker Sedunia yang diperingati pada tanggal 4 Februari setiap tahunnya.
Acara diawali dengan penandatanganan MoU, kemudian dilanjutkan dengan seminar dan hospital tour di RS Kanker Dharmais, selain itu juga akan dilakukan kunjungan ke Bali khususnya ke RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah dan RSUD Bali Mandara.
Acara penandatanganan MOU juga dihadiri Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr Azhar Jaya SKM, Sekretaris Pelaksana Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes d. Sunarto MKes, Executive Director of Global Oncology MD Anderson Dr Kathleen Schmeler, dan Presiden Direktur RS Dharmais Dr R Soeko W Nindito, dan tamu undangan lainnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes-MD Anderson kerja sama tingkatkan layanan pasien kanker
"Layanan pasien kanker di Indonesia ditingkatkan kualitasnya, karena kanker adalah penyakit pembunuh nomor tiga (di Indonesia) dan cepat sekali pertumbuhannya," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dalam agenda Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerja sama layanan kanker di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan upaya meningkatkan pelayanan bagi pasien kanker memerlukan kerja sama dengan berbagi pihak terkait, termasuk dengan The University of Texas MD Anderson Cancer Center, sebagai salah satu pusat penanganan kanker terbaik di dunia yang berada di Amerika Serikat (AS).
RS Kanker Dharmais ditunjuk Kemenkes menjadi pelaksana kerja sama tersebut karena telah menyandang gelar sebagai Pusat Kanker Nasional Indonesia yang telah bekerja sama dengan National Cancer Center (NCC) di berbagai negara.
Saat ini RS Kanker Dharmais telah menjadi pengampu nasional jaringan kanker untuk pengembangan layanan kanker, pelatihan dan pendidikan para ahli kanker di Indonesia.
Menkes Budi mengatakan tujuan utama dari kerja sama tersebut adalah transfer teknologi dan ilmu pengetahuan untuk perbaikan layanan kanker. Ia berharap dengan kolaborasi itu pasien kanker lebih mempercayakan pengobatan penyembuhan mereka di 144 rumah sakit pemerintah Indonesia, khususnya RS Kanker Dharmais.
Ruang lingkup kerja sama yang dijalin meliputi perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kanker, dukungan pelatihan, pendidikan dan peningkatan kapasitas, kunjungan fakultas, cendekiawan, dan administrator, organisasi konferensi bersama, simposium, atau pertemuan ilmiah,
Selain itu kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan sistem rujukan pasien dari Indonesia ke MD Anderson di Houston, Texas, dan dari MD Anderson ke Indonesia, termasuk ke RS Dharmais, serta penguatan kolaborasi pada program telementoring Proyek ECHO berkoordinasi dengan ECHO Institute di University of New Mexico sebagai bagian dari transfer teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sementara itu Direktur Utama RS Kanker Dharmais Raden Soeko Nindito mengatakan kerja sama tersebut juga membuka peluang untuk menyesuaikan program komprehensif kanker di Indonesia dengan teknologi yang dimiliki MD Anderson.
"Pelayanan juga akan kita sesuaikan dengan MD Anderson, khususnya pada pasien kanker dengan stadium lanjut," katanya.
Menurutnya, peningkatan pelayanan kanker juga menyasar edukasi tentang pemahaman publik terhadap risiko kanker agar proses deteksi dini dapat berjalan dengan baik.
Senior Vice President, Strategy and Business Development di MD Anderson, Chris Mc Kee, mengatakan upaya yang dilakukan bersama merupakan pekerjaan yang luar biasa.
"Kami menghargai upaya kolektif yang akan dilakukan pihak-pihak di Indonesia. Upaya ini akan berdampak besar dalam mengatasi masalah kanker di Indonesia dan kami berharap di masa depan dapat mengatasi kanker bersama-sama," katanya.
Rangkaian acara penandatanganan MOU ini merupakan bagian dari perayaan Hari Kanker Sedunia yang diperingati pada tanggal 4 Februari setiap tahunnya.
Acara diawali dengan penandatanganan MoU, kemudian dilanjutkan dengan seminar dan hospital tour di RS Kanker Dharmais, selain itu juga akan dilakukan kunjungan ke Bali khususnya ke RSUP Prof Dr IGNG Ngoerah dan RSUD Bali Mandara.
Acara penandatanganan MOU juga dihadiri Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes dr Azhar Jaya SKM, Sekretaris Pelaksana Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes d. Sunarto MKes, Executive Director of Global Oncology MD Anderson Dr Kathleen Schmeler, dan Presiden Direktur RS Dharmais Dr R Soeko W Nindito, dan tamu undangan lainnya.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes-MD Anderson kerja sama tingkatkan layanan pasien kanker