Kabupaten Enrekang Sulsel gelar Rakor TPPS petakan penanganan stunting
Makassar (ANTARA) - Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penanggulangan Stunting (TPPS) terkait pemetaan data dan analisis situasi serta rencana kerja TPPS.
“Kegiatan ini mendukung penanganan stunting di Enrekang yang mengalami kemajuan. Terlihat dari jumlah stunting dari tahun ke tahun mengalami penurunan, bahkan berhasil mendapatkan berbagai penghargaan,” ujar Bupati Enrekang H Muslimin Bando
saat pertemuan TTPS di Enrekang, Jumat.
Dalam kesempatan itu, ia memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berperan besar dalam membantu upaya penanggulangan Stunting di Kabupaten Enrekang.
.
“Pekerjaan ini diserahkan kepada anggotanya. Makanya kami sangat optimistis bisa mencapai 15 persen pada akhir 2023,” ujar Muslimin Bando.
Umat Islam berkomitmen untuk terus mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Enrekang, namun dirinya mengharapkan peran aktif semua pihak untuk bekerja sama mengatasi masalah stunting ini.
Karena itu, ia meminta Kades Kades memberikan perhatian serius agar target penurunan stunting dapat tercapai pada 2024.
Untuk lebih mempercepat penurunan stunting, ia meminta kepala desa menyiapkan anggaran dalam APBDes yang nilainya diperbolehkan mencapai 20 persen dari APBDes.
“Jadi, jangan beli macam-macam dulu, fokuskan anggaran untuk menangani penderita stunting dan keluarga dengan anak yang berisiko stunting,” tegas Muslimin.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Provinsi Sulsel Hj Andi Ritamariani dan Wakil Bupati Enrekang selaku Kepala TPPS Enrekang, Asman serta jajaran Forkopimda Sulsel.*
“Kegiatan ini mendukung penanganan stunting di Enrekang yang mengalami kemajuan. Terlihat dari jumlah stunting dari tahun ke tahun mengalami penurunan, bahkan berhasil mendapatkan berbagai penghargaan,” ujar Bupati Enrekang H Muslimin Bando
saat pertemuan TTPS di Enrekang, Jumat.
Dalam kesempatan itu, ia memberikan apresiasi kepada semua pihak yang berperan besar dalam membantu upaya penanggulangan Stunting di Kabupaten Enrekang.
.
“Pekerjaan ini diserahkan kepada anggotanya. Makanya kami sangat optimistis bisa mencapai 15 persen pada akhir 2023,” ujar Muslimin Bando.
Umat Islam berkomitmen untuk terus mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Enrekang, namun dirinya mengharapkan peran aktif semua pihak untuk bekerja sama mengatasi masalah stunting ini.
Karena itu, ia meminta Kades Kades memberikan perhatian serius agar target penurunan stunting dapat tercapai pada 2024.
Untuk lebih mempercepat penurunan stunting, ia meminta kepala desa menyiapkan anggaran dalam APBDes yang nilainya diperbolehkan mencapai 20 persen dari APBDes.
“Jadi, jangan beli macam-macam dulu, fokuskan anggaran untuk menangani penderita stunting dan keluarga dengan anak yang berisiko stunting,” tegas Muslimin.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala BKKBN Provinsi Sulsel Hj Andi Ritamariani dan Wakil Bupati Enrekang selaku Kepala TPPS Enrekang, Asman serta jajaran Forkopimda Sulsel.*