Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengatakan bahwa mudik gratis perlu jadi program nasional untuk mengajak masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke moda angkutan umum saat mudik.
"Program mudik gratis ini ke depannya bertujuan untuk memfasilitasi pemotor agar pindah menggunakan angkutan umum dan memfasilitasi golongan tidak mampu supaya bisa ikut mudik, tidak hanya sebagai penonton saja," kata Djoko yang juga menjadi pengamat transportasi dari Unika Soegijapranata di Jakarta pada Jumat.
Djoko menuturkan bahwa tujuan mudik gratis tidak hanya memfasilitasi pemudik menggunakan sepeda motor saja, tetapi juga memfasilitasi golongan menengah ke bawah untuk mudik, sehingga perlu disasar orang-orang yang tepat untuk mendapat program ini.
"Agar tidak salah sasaran, maka dasar seleksinya adalah kartu-kartu yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial, misalnya kartu prasejahtera. Sumber dananya bisa dari APBN dan APBD, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN juga bisa dari Program Tanggungjawab Sosial Perusahaan ( Corparate Social Responsibility/CSR) perusahaan swasta," kata Djoko.
Selain itu, lanjut Djoko, mudik gratis angkutan air bertujuan memfasilitasi pergerakan antar pulau besar dan kecil dan masyarakat yang tinggal di daerah perairan. Targetnya adalah masyarakat yang tinggal di daerah kepulauan dan tidak ada layanan angkutan udara.
"Program Mudik gratis pada saat Perayaan Idul Fitri atau Musim Lebaran maupun Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) perlu menjadi program nasional, yang pelaksanaannya tidak hanya di Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera. Akan tetapi juga di daerah-daerah termasuk di daerah kepulauan yang menggunakan kapal sebagai modanya," ungkap Djoko.
Joko menambahkan, program mudik gratis tahun 2023 menggunakan bus sudah menggunakan aplikasi "mitra darat" yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. Dengan aplikasi ini dihindari pemudik mendaftar lebih dari satu penyelenggara.
Tujuannya, untuk menghindari banyaknya kursi kosong di dalam bus seperti tahun lalu. Sekitar 40 unit bus tidak jadi diberangkatkan karena penumpang yang mendaftar ternyata tidak memanfaatkannya. Padahal, warga yang menginginkan ikut mudik gratis cukup banyak. Oleh sebab itu perlunya ada evaluasi penyelenggaraan mudik gratis yang selama ini sudah diselenggarakan Kementerian Perhubungan sejak 2007.
"Mudik gratis sangat membantu bagi pemudik kelas menengah ke bawah yang rindu akan kampung halamannya. Setidaknya, setiap tahun dapat pulang ketemu sanak saudara dan berbagi kisah selama merantau di ibukota," tutup Djoko.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat usulkan mudik gratis menjadi program nasional
Berita Terkait
Sulbar uji coba program makan bergizi gratis di wilayah pelosok Mamasa
Kamis, 14 November 2024 18:17 Wib
Gubernur Sulbar uji coba program makan gratis di Sumarorong Mamasa
Kamis, 14 November 2024 5:58 Wib
Pj Gubernur Sulsel dampingi Wapres Gibran tinjau makan gratis di Maros
Rabu, 13 November 2024 21:41 Wib
Pemprov Sulsel komitmen dukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis
Rabu, 13 November 2024 20:45 Wib
Wapres Gibran tinjau simulasi makan gratis di Maros Sulsel
Rabu, 13 November 2024 18:17 Wib
1.700 siswa makan siang gratis di Lantamal VI Makassar
Selasa, 12 November 2024 15:11 Wib
KKP mengusulkan ikan kaleng dukung makan bergizi gratis dari Prabowo
Selasa, 12 November 2024 10:43 Wib
Pemprov Sulbar uji coba program makan bergizi gratis di Pasangkayu
Senin, 11 November 2024 20:06 Wib