Makassar (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) akan mengevaluasi organisasi masyarakat (Ormas) Batalyon 120 terkait indikasi beberapa anggotanya diduga terlibat tindakan kriminal, padahal sebelumnya ormas itu dibentuk untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Kota Makassar.
"Kalau membuat masyarakat tidak tentram akan hadirnya mereka, kita akan segera evaluasi Batalyon 120 itu," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol I Komang Suartana di Makassar, Jumat.
Menurut dia, apabila ditemukan dan terbukti ada anggota Batalyon 120 terlibat dalam tindakan pidana, maka tidak menutup kemungkinan Ormas itu akan dibubarkan, agar tidak menimbulkan keresahan dan gangguan kamtibmas.
"Kalau sudah meresahkan masyarakat, dan memang pelakunya dari Batalyon 120, sudah jelas, maka pasti ditindak tegas," paparnya menekankan.
Di tempat terpisah, Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan terkait tindakan anggota Batalyon 120 itu bahwa yang bisa mengevaluasi itu adalah Pemerintah Kota Makassar.
"Tentunya, dalam hal organisasi masyarakat, punya kewenangan pemerintah daerah kemudian Kemenkumham yang mengeluarkan izin dan lain-lain, tentunya yang mengevaluasi. Kita hanya memberikan masukan apabila ada informasi melakukan penyimpangan," tutur Kapolrestabes.
Mantan Kapolres Kota Palembang ini menegaskan pihaknya akan memberlakukan perlakuan hukum yang sama, baik Ormas Batalyon 120 maupun Ormas lainnya bila melakukan tindak pidana, kriminal atau kejahatan lainnya.
"Apabila ada melakukan pelanggaran, tentunya kami lakukan tindakan tegas sesuai aturan yang berlaku. Terkait dengan hal itu (evaluasi Batalyon 120) kami serahkan ke pemerintah daerah untuk mengevaluasi dan lain-lain," ujar Ngajib usai merilis pengungkapan pabrik pembuatan anak panah (busur) di Mapolrestabes Makassar.
Sebelumnya, Ormas Batalyon 120 (B-120) diinisiasi Brigjen Pol Budhi Haryanto saat itu menjabat Kapolrestabes Makassar dan disambut Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto untuk dibentuk menjadi organisasi kemasyarakatan.
Pembentukan Ormas ini bertujuan membina para pelaku kriminal jalanan yang sudah sadar untuk membantu aparat meminimalisir dan menekan tingkat kejahatan. Para anggotanya mantan pelaku tawuran, geng motor yang sudah ditangkap polisi hingga bekas narapidana yang sudah bebas.
Organisasi ini pun resmi berdiri dan dikukuhkan di Lapangan Karebosi Makassar pada 14 Maret 2022 dengan tagline 'Makassar Aman'. Pengukuhan saat itu dihadiri Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Budhi Haryanto, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, dan Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Nana Sudjana dan Dandim 1408/BS. Dilanjutkan peresmian sekretariatnya pada 22 Juli 2022 di Jalan Korban 40.000 jiwa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Meskipun sudah resmi menjadi Ormas, namun belakangan beberapa pengurusnya diduga berulah. Rentetan demi rentetan kejadian kriminal terjadi, bahkan saat sekretariatnya digerebek aparat kepolisian, ditemukan ratusan anak panah beserta pelontarnya, senjata tajam jenis parang dan puluhan botol bekas minuman keras, serta puluhan remaja usia sekolah diamankan.
Berita Terkait
Kapolda Sulsel membantu evakuasi ibu hamil terisolasi bencana di Luwu
Minggu, 5 Mei 2024 17:15 Wib
Korlantas Polri uji coba kirim surat tilang melalui aplikasi WhatsApp
Sabtu, 4 Mei 2024 7:30 Wib
Mabes Polri menggerebek vila diduga pabrik narkoba
Jumat, 3 Mei 2024 22:38 Wib
Polda Metro Jaya ungkap kasus mayat di dalam koper
Jumat, 3 Mei 2024 13:01 Wib
Polda Sulsel tangkap oknum ASN Jeneponto diduga jual Sabu
Rabu, 1 Mei 2024 20:06 Wib
Polda Sulsel menggagalkan peredaran narkoba Sabu senilai Rp46 miliar
Selasa, 30 April 2024 18:44 Wib
Kapolda Sulsel ajak masyarakat kerja sama perangi narkoba
Selasa, 30 April 2024 18:43 Wib
Kapolda Sulbar dan DPRD Lampung sepakati penegakan hukum sengketa tanah
Kamis, 25 April 2024 20:03 Wib