KKP Sulsel : Penyelamatan Biodiversity Wallacea sangat penting
Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel M Ilyas mengatakan penyelamatan keanekaragaman hayati dari potensi laut di kawasan Wallacea sangat penting dan menjadi tanggung jawab bersama.
“Menyelamatkan keanekaragaman hayati melalui Program Konservasi Laut Wallacea yang didukung oleh pendanaan internasional di bawah Burung Indonesia dan mitra CSO lokal sangat penting,” kata Ilyas di sela-sela Kajian Tengah Waktu Program Kemitraan Wallacea II di Makassar, Kamis.
Dikatakannya, program konservasi Wallacea merupakan program untuk menjamin ketersediaan pangan dunia, sehingga kawasan Wallacea memiliki peran penting bagi Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, khususnya pemenuhan biota laut.
Karena itu, katanya, Program Wallacea yang didukung dana internasional melalui Critical Ecosystem Parthership Fund (CEPF) harus menjadi motivasi untuk benar-benar mewujudkan program konservasi laut.
“Program konservasi Wallacea di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Maluku Utara ini untuk menjaga ketersediaan pangan dunia,” kata Ilyas.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Burung Indonesia Dian Agista mengatakan Program Kemitraan Wallacea II (PKW-II) mencakup kegiatan konservasi berbasis masyarakat untuk mendukung spesies pesisir dan habitat di Kawasan Kunci Keanekaragaman Hayati (KBA).
Termasuk koridor yang menjadi bagian dari hotspot keanekaragaman hayati Wallacea. Capaian program meliputi aspek pengelolaan perikanan berkelanjutan, pengembangan mata pencaharian alternatif, pengelolaan kawasan konservasi perairan berbasis masyarakat, dan pengurangan ancaman terhadap spesies laut prioritas nasional.
Direktur Eksekutif CEPF, Mr. Oliver Langlrad, mengatakan bahwa bantuan dana konservasi laut dari donor internasional yaitu Uni Eropa, The Global Environment Facility, Pemerintah Jepang dan Bank Dunia telah mencapai USD 1,76 juta untuk pelaksanaan 44 proyek yang dilakukan. oleh 38 mitra.
Mitra tersebut, kata dia, tersebar di koridor investasi prioritas antara lain Koridor Laut Buru, Koridor Kepulauan Pangkajene, Koridor Solor-Alor, Koridor Sulawesi Selatan, Koridor Sulawesi Tenggara, Koridor Sulawesi Utara, dan Koridor Togeang-Banggai. .
“Jelas, CEPF bertujuan untuk memperkuat keterlibatan dan efektivitas masyarakat sipil dalam konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang penting secara global.*
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadis KKP Sulsel: Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati Wallacea Sangat Penting
“Menyelamatkan keanekaragaman hayati melalui Program Konservasi Laut Wallacea yang didukung oleh pendanaan internasional di bawah Burung Indonesia dan mitra CSO lokal sangat penting,” kata Ilyas di sela-sela Kajian Tengah Waktu Program Kemitraan Wallacea II di Makassar, Kamis.
Dikatakannya, program konservasi Wallacea merupakan program untuk menjamin ketersediaan pangan dunia, sehingga kawasan Wallacea memiliki peran penting bagi Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, khususnya pemenuhan biota laut.
Karena itu, katanya, Program Wallacea yang didukung dana internasional melalui Critical Ecosystem Parthership Fund (CEPF) harus menjadi motivasi untuk benar-benar mewujudkan program konservasi laut.
“Program konservasi Wallacea di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Maluku Utara ini untuk menjaga ketersediaan pangan dunia,” kata Ilyas.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Burung Indonesia Dian Agista mengatakan Program Kemitraan Wallacea II (PKW-II) mencakup kegiatan konservasi berbasis masyarakat untuk mendukung spesies pesisir dan habitat di Kawasan Kunci Keanekaragaman Hayati (KBA).
Termasuk koridor yang menjadi bagian dari hotspot keanekaragaman hayati Wallacea. Capaian program meliputi aspek pengelolaan perikanan berkelanjutan, pengembangan mata pencaharian alternatif, pengelolaan kawasan konservasi perairan berbasis masyarakat, dan pengurangan ancaman terhadap spesies laut prioritas nasional.
Direktur Eksekutif CEPF, Mr. Oliver Langlrad, mengatakan bahwa bantuan dana konservasi laut dari donor internasional yaitu Uni Eropa, The Global Environment Facility, Pemerintah Jepang dan Bank Dunia telah mencapai USD 1,76 juta untuk pelaksanaan 44 proyek yang dilakukan. oleh 38 mitra.
Mitra tersebut, kata dia, tersebar di koridor investasi prioritas antara lain Koridor Laut Buru, Koridor Kepulauan Pangkajene, Koridor Solor-Alor, Koridor Sulawesi Selatan, Koridor Sulawesi Tenggara, Koridor Sulawesi Utara, dan Koridor Togeang-Banggai. .
“Jelas, CEPF bertujuan untuk memperkuat keterlibatan dan efektivitas masyarakat sipil dalam konservasi dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang penting secara global.*
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kadis KKP Sulsel: Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati Wallacea Sangat Penting