Dewas Perumdam Makassar studi banding ke Perumda Tirta Bhagasasi
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Dewan Pengawas Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Kota Makassar, Sulawesi Selatan melakukan kunjungan kerja ke kantor pusat Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi guna studi banding.
Kunjungan kerja itu dipimpin langsung Ketua Dewan Pengawas Perumdam Kota Makassar M. Ansar, bersama anggota Aminuddin Ilmar dan Arifuddin Hamarung beserta rombongan.
"Tujuan kami datang ke Kabupaten Bekasi ini untuk menggali lebih dalam terkait pengalaman Perumda Tirta Bhagasasi menjalin kerja sama dengan pihak ketiga," kata M. Ansar di Cikarang, Rabu.
Dia mengatakan hasil diskusi bersama dalam kesempatan kunjungan kerja ini akan menjadi acuan untuk mengelola perusahaan daerah yang sudah memiliki pelanggan sebanyak 174.000 sambungan langganan itu.
"Saat ini NRW (Non Revenue Water) atau angka kehilangan air di kami sudah mencapai 52 persen sementara kami dengar di sini mampu mengendalikan NRW secara optimal melalui skema kerja sama pihak ketiga," katanya.
Kunjungan Dewan Pengawas Perumdam Kota Makassar berlangsung santai dan penuh keakraban dengan diisi sesi diskusi serta tanya jawab seputar tata kelola perusahaan dalam mencegah kebocoran air yang berdampak bagi keuntungan secara bisnis.
Kepala Bagian Pengembangan dan Kerja Sama pada Perumda Tirta Bhagasasi Djoni Purwanto menyambut baik kedatangan rombongan yang hendak berbagi pengalaman mengelola lini bisnis melalui optimalisasi pencegahan kebocoran air.
"Terima kasih atas kehadiran Dewan Pengawas Perumdam Kota Makassar ke kantor kami. Pelayanan air bersih di Perumda Tirta Bhagasasi sejak 2020 sudah bekerja sama dengan swasta," katanya.
Djoni menjelaskan skema kerja sama dengan pihak ketiga ini berbasis kinerja hingga berhasil menekan angka kehilangan air. Seperti di Cabang Babelan dari semula 41 persen mampu ditekan sampai 28 persen dari hasil pekerjaan pengusaha swasta.
"Penurunan tingkat kebocoran air ini sekaligus membawa dampak positif bagi perusahaan secara bisnis karena mampu menambah pendapatan serta jumlah pelanggan," katanya.
Ia menyebut skema kerja sama ini berjalan efektif karena perusahaan tidak mengeluarkan sepeser pun investasi untuk mencegah kebocoran air namun tetap mendapatkan porsi keuntungan dari hasilnya.
Seluruh material seperti pipa, alat ukur, serta peralatan pendukung lain disediakan pihak ketiga, termasuk proses pengerjaan maupun perbaikan kebocoran. Bahkan setelah masa perjanjian kontrak berakhir, seluruh aset tersebut menjadi milik perusahaan.
"Semula pendapatan Cabang Babelan berkisar Rp3-4 miliar sebulan, sekarang sudah di Rp5-6 miliar setelah berhasil mengurangi kehilangan air," ucapnya.
Perumda Tirta Bhagasasi memiliki 308.000 sambungan langsung pelanggan di wilayah Kabupaten Bekasi dari total 3,5 juta jiwa penduduk wilayah itu.
Pelayanan air bersih dilakukan 13 kantor cabang dan 12 cabang pembantu hingga mampu melayani 40 persen dari jumlah penduduk, belum termasuk 60.000 pelanggan di wilayah Kota Bekasi.
Kunjungan kerja itu dipimpin langsung Ketua Dewan Pengawas Perumdam Kota Makassar M. Ansar, bersama anggota Aminuddin Ilmar dan Arifuddin Hamarung beserta rombongan.
"Tujuan kami datang ke Kabupaten Bekasi ini untuk menggali lebih dalam terkait pengalaman Perumda Tirta Bhagasasi menjalin kerja sama dengan pihak ketiga," kata M. Ansar di Cikarang, Rabu.
Dia mengatakan hasil diskusi bersama dalam kesempatan kunjungan kerja ini akan menjadi acuan untuk mengelola perusahaan daerah yang sudah memiliki pelanggan sebanyak 174.000 sambungan langganan itu.
"Saat ini NRW (Non Revenue Water) atau angka kehilangan air di kami sudah mencapai 52 persen sementara kami dengar di sini mampu mengendalikan NRW secara optimal melalui skema kerja sama pihak ketiga," katanya.
Kunjungan Dewan Pengawas Perumdam Kota Makassar berlangsung santai dan penuh keakraban dengan diisi sesi diskusi serta tanya jawab seputar tata kelola perusahaan dalam mencegah kebocoran air yang berdampak bagi keuntungan secara bisnis.
Kepala Bagian Pengembangan dan Kerja Sama pada Perumda Tirta Bhagasasi Djoni Purwanto menyambut baik kedatangan rombongan yang hendak berbagi pengalaman mengelola lini bisnis melalui optimalisasi pencegahan kebocoran air.
"Terima kasih atas kehadiran Dewan Pengawas Perumdam Kota Makassar ke kantor kami. Pelayanan air bersih di Perumda Tirta Bhagasasi sejak 2020 sudah bekerja sama dengan swasta," katanya.
Djoni menjelaskan skema kerja sama dengan pihak ketiga ini berbasis kinerja hingga berhasil menekan angka kehilangan air. Seperti di Cabang Babelan dari semula 41 persen mampu ditekan sampai 28 persen dari hasil pekerjaan pengusaha swasta.
"Penurunan tingkat kebocoran air ini sekaligus membawa dampak positif bagi perusahaan secara bisnis karena mampu menambah pendapatan serta jumlah pelanggan," katanya.
Ia menyebut skema kerja sama ini berjalan efektif karena perusahaan tidak mengeluarkan sepeser pun investasi untuk mencegah kebocoran air namun tetap mendapatkan porsi keuntungan dari hasilnya.
Seluruh material seperti pipa, alat ukur, serta peralatan pendukung lain disediakan pihak ketiga, termasuk proses pengerjaan maupun perbaikan kebocoran. Bahkan setelah masa perjanjian kontrak berakhir, seluruh aset tersebut menjadi milik perusahaan.
"Semula pendapatan Cabang Babelan berkisar Rp3-4 miliar sebulan, sekarang sudah di Rp5-6 miliar setelah berhasil mengurangi kehilangan air," ucapnya.
Perumda Tirta Bhagasasi memiliki 308.000 sambungan langsung pelanggan di wilayah Kabupaten Bekasi dari total 3,5 juta jiwa penduduk wilayah itu.
Pelayanan air bersih dilakukan 13 kantor cabang dan 12 cabang pembantu hingga mampu melayani 40 persen dari jumlah penduduk, belum termasuk 60.000 pelanggan di wilayah Kota Bekasi.