Biak (ANTARA Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor tahun 2014 akan melasanakan program rehabilitasi lahan kritis dan hutan seluas 362 hektare tersebar di berbagai kampung.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Biak Aries Toteles AP di Biak, Senin mengatakan program rehabilitasi hutan dan lahan kritis akan dibantu pendanaan melalui dukungan pemerintah pusat, yakni seluas 325 hektare serta 37 hektare lewat alokasi dana khusus.
Menurut dia, untuk menyukseskan program itu Pemkab Biak Numfor akan melibatkan warga kampung setempat.
"Hingga saat ini KPHL telah menyiapkan kelompok tani hutan berbagai kampung guna mewujudkan program rehabilitasi hutan dan lahan kritis," ujarnya.
Ia menyebutkan area lahan kritis di Kabupaten Biak Numfor akan ditanami dengan jenis bibit tanaman menghasilkan, di antaranua durian, matoa, pinang serta berbagai jenis tanaman kehutanan.
Menyinggung jumlah kawasan hutan di Biak Numfor, menurut Aries, berdasarkan surat keputusan Menteri Kehutanan Nomor 648 tahun 2010 luasnya mencapai 206.016 hektare.
Untuk area hutan lindung, lanjut Aries, seluas 120.340 hektare (58,41 persena), hutan produksi terbatas 55.149 hektare (26,76 persen).
Sedangkan hutan produksi tetap di wilayah Biak Numfor, menurut Aries, sesuai data seluas 30.527 hektare (14,83 persen).
"Untuk pengelolaan kawasan hutan sesuai aturan kewenangan akan ditangani BPHL," ujar Aries Toteles AP.
Ia mengimbau warga Kabupaten Biak Numfor di berbagai kampung dapat menjaga kekayaan hutan Biak Numfor dengan tidak melakukan penebangan pohon secara ilegal karena dapat mengancam keselamatan jiwa manusia.
Berdasarkan data pelayanan program Kementerian Kehutanan RI tahun 2015-2019 kelembagaan BPHL Biak Numfor menjadi salah satu SKPD yang bertugas menangani pengelolaan kawasan hutan. M.M. Astro

