Makassar (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar terus mengoptimalkan program mitigasi sosial sebagai wujud nyata dari visi Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dalam menekan risiko sosial untuk kesejahteraan masyarakat .
Kepala Dinsos Kota Makassar Andi Pangeran di Makassar, Senin, menjelaskan salah satu langkah awal dalam mitigasi sosial adalah perbaikan Kualitas Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Hal ini dilakukan melalui pembentukan operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation di 153 kelurahan. Di tahun 2024 data sementara sebanyak 3.446 KK berhasil didata," ujarnya.
Andi Pangeran mengatakan data ini penting untuk memastikan bahwa bantuan sosial yang diberikan tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Ia menyatakan, salah satu program unggulan mitigasi sosial yakni rehabilitasi bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial di UPTD RPTC (Unit Pelaksana Teknis Dinas Rehabilitasi Sosial dan Pelayanan Terpadu).
"Hingga bulan Juni 2024, kami telah melakukan rehabilitasi terhadap 84 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), 99 orang anak jalanan (anjal), 38 orang lanjut usia terlantar (lansia), dan 51 orang gelandangan dan pengemis," katanya.
Ia mengatakan dalam program rehabilitasi ini mencakup penyediaan pangan, sandang, dan bimbingan fisik, mental, spiritual, serta sosial.
"Rehabilitasi sosial ini bertujuan untuk melakukan refungsionalisasi dan pengembangan agar individu dapat menjalankan fungsi sosialnya dengan baik dalam masyarakat," jelasnya.
Selain itu, Andi Pangeran menjelaskan Dinsos Makassar membentuk Forum Pekerja Sosial Masyarakat (FKSM) untuk memperkuat sensor sosial.
"FKSM ini terdiri dari 3 orang setiap kelurahan yang berperan menerapkan program Pemerintah Kota Makassar dalam rangka melakukan mitigasi sosial yg ada di Kota Makassar," jelasnya
Dalam hal penanganan bencana, Andi Pangeran mengungkapkan Dinsos mencatat sebanyak 698 warga yang terkena dampak bencana sepanjang tahun 2024, dengan data terkini hingga 30 Juni.
"Rincian jumlah korban bencana meliputi 208 orang akibat kebakaran, 32 orang karena puting beliung, dan 458 orang terdampak banjir," tambahnya.
Sebagai respons terhadap situasi tersebut, Dinsos memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi warga korban bencana. Bantuan yang diberikan mencakup penyediaan pangan, sandang, serta perlengkapan pengungsian.
"Selain itu, dukungan psikososial juga disediakan untuk membantu masyarakat pulih dari trauma akibat bencana," jelasnya.
Dinsos juga merencanakan pembentukan Kawasan Tanggap Bencana (KSB) di lima kelurahan yang rawan bencana yang berfungsi sebagai tempat edukasi untuk masyarakat tentang langkah-langkah mitigasi yang perlu dilakukan.
Melalui semua upaya ini, Andi Pangeran berharap dapat menjadi mitigasi sosial untuk memberikan kehidupan yang sejahtera bagi masyarakat Kota Makassar.
Berita Terkait
Pemkot gelar MGS dorong ekonomi dan pariwisata peringati HUT ke-417 Makassar
Jumat, 8 November 2024 5:33 Wib
Telkomsel kembali gelar roadshow program inkubasi start up NextDev di Makassar
Jumat, 8 November 2024 5:32 Wib
Sentra Gakkumdu Sulsel latih paralegal muda hadapi Pilkada Serentak 2024
Jumat, 8 November 2024 5:31 Wib
Disdag gelar operasi pasar murah sambut HUT ke-417 Makassar
Jumat, 8 November 2024 5:30 Wib
BSN mengulas peran standardisasi dalam mendukung energi terbarukan
Jumat, 8 November 2024 5:27 Wib
Kanwil Kemenag Sulsel imbau PPIU taati harga standar referensi umrah
Kamis, 7 November 2024 14:36 Wib
Pj Wali Kota Makassar ajak semua pihak terlibat penanganan stunting
Kamis, 7 November 2024 1:46 Wib
Pj Sekda tekankan pelibatan seluruh elemen dalam penetapan Renja DPRD
Kamis, 7 November 2024 1:09 Wib