Makassar (ANTARA) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto bersama seluruh jajarannya hingga tingkat RT/RW siap menyukseskan pilkada damai yang akan digelar serentak pada 27 November 2024.
"Di berbagai kesempatan saya selalu sampaikan dan ingatkan kepada seluruh jajaran untuk tetap menjaga netralitas dan tentunya menjaga daerah agar pilkada berjalan damai," ujarnya di Makassar, Rabu.
Ramdhan Pomanto yang akrab disapa Danny itu mengatakan bahwa pihaknya bersama tiga pilar yakni lurah, Bhabinkamtibmas dan Babinsa mendukung jalannya Pilkada yang adil, aman dan damai.
Bersama-sama 153 lurah, 153 Bhabinkamtibmas, 153 Babinsa, siap mengawal Pilkada 2024 hingga tahapan selesai.
Ia mengungkapkan bahwa Pemkot Makassar bersama para lurah dan unsur TNI Babinsa dan Polri Bhabinkamtibmas siap berkolaborasi dalam mendukung keamanan Pilkada 2024.
"Bersama tiga pilar Kamtibmas ini maka kami siap berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat mewujudkan pilkada aman-damai," ujarnya.
Danny bersama jajaran Forkopimda Sulsel sempat mengikuti Cooling System Dalam Rangka Deklarasi Pilkada Damai Tiga Pilar Lurah/Kades, Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Lapangan Karebosi, dan pada momentum tersebut juga turut mengkampanyekan pilkada damai tersebut.
Kegiatan tersebut digelar Polda Sulsel menghadirkan Pj Gubernur Sulsel Zudan Fakhrulloh, Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian Djajadi, Mayjen TNI Bobby Rinal Makmun dan Forkopimda Sulsel lainnya.
Pada kesempatan itu, Pj Gubernur Zudan mengapresiasi acara itu lantaran mempertemukan setiap tiga elemen yang menjadi pilar dalam mewujudkan Pilkada damai.
"Ini sangat bagus sekali mempertemukan setiap elemen masyarakat. Insyaallah dengan begini urusan se-Sulsel bisa diselesaikan," kata Zudan.
Dia menyampaikan dengan rasa cinta kepada republik ini, jaga Sulsel maka dia mengajak bersama-sama bersatu menjaga karena kecintaan terhadap Sulsel.
"Wujud dari rasa cinta ialah menjaga. Menjaga segala sesuatu yang baik untuk daerah kita," ucapnya.
Zudan pun mengajak seluruh elemen masyarakat di Sulsel untuk bergembira dalam pilkada karena proses mencari pemimpin daerah dilakukan secara demokrasi.
"Juga dengan pesta demokrasi ini ialah dengan ajang bergembira dalam memilih pemimpin bukan sebaliknya. Berpolitik secukupnya bersaudara selamanya," katanya.