Makassar (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat mendorong penerapan energi bersih dengan listrik ramah lingkungan berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk mencapai target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.
"Saat ini sudah ada beberapa pulau di Sulawesi Selatan yang telah menikmati energi bersih yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)," kata MW," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Budiono di Makassar, Rabu.
Dia mengatakan, potensi EBT di Sulsel cukup besar dari sejumlah jenis EBT seperti tenaga surya, bayu, air, gas bumi dan sebagainya. Khusus tenaga surya, sejumlah pulau di Kabupaten Pangkep, Kepulauan Selayar, Sinjai, Bone, Takalar dan Kota Makassar sudah menikmatinya.
Bahkan inovasi terbaru PLN dengan menghadirkan listrik tenaga surya dinamakan SuperSUN itu sudah terpasang 344 unit tersebar di Kepulauan Kabupaten Pangkep, Kepulauan di Kabupaten Sinjai, Kabupaten Luwu Utara dan pulau di Kabupaten Bulukumba.
Lebih jauh dijelaskan, SuperSUN adalah pembangkit listrik karya anak bangsa yang ditenagai surya individual dengan daya 900 Volt Ampere (VA) dilengkapi kWh meter prabayar.
Sistem ini terdiri dari PV Panel berkapasitas 440 Wp - 700 Wp dan baterai berkapasitas 2 kWh. Listrik sendiri merupakan faktor penting dalam peningkatan produktivitas masyarakat. Hal itu utamanya msyarakat pesisir yang semula hanya menggunakan litrik untuk penerangan, namun dengan adanya pembangkit SuperSUN kini sudah bisa membuat es yang diproduksi dengan menggunakan lemari es.
Hal itu dibenarkan oleh warga Pulau Saugi di Kabupaten Pangkep, Rahmatia.
Dia mengatakan, kalau sebelumnya hanya dapat menikmati listrik pada malam hari saja, kini sudah bisa menikmati juga hari, sehingga sudah bisa memiliki lemari pendingin atau kulkas dan dapat digunakan untuk membuat es bahan jualan.
"Sekarang sudah bisa jualan es untuk anak-anak sekolah dan ini bisa jadi tambahan penghasilan keluarga," kata penerima manfaat ini.