Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulawesi Selatan siap mengerahkan 2.454 penyuluh agamanya untuk mengedukasi masyarakat dan mencegah banyaknya korban judi dalam jaringan (daring/online)
Kepala Kanwil Kemenag Sulsel Muhammad Tonang di Makassar, Jumat, merespons langsung program Kemenag RI yang berencana mengerahkan seluruh penyuluh agama untuk mencegah judi online.
“Kami sangat merespons positif rencana dan program Menag RI yang melibatkan seluruh penyuluh agama dalam pencegahan judi online yang saat ini sudah merajalela dan sangat meresahkan," ujarnya.
Tonang mengatakan pihaknya di Sulsel memiliki 2.454 penyuluh agama dan mereka semua telah siap untuk dikerahkan dalam pencegahan judi daring di tengah masyarakat.
Ia menyatakan jika 2.454 orang penyuluh agama itu berstatus PNS, PPPK maupun Honorer dari berbagai agama. Potensi yang dimiliki Kemenag Sulsel itu akan lebih dioptimalkan dalam mendukung program Kemenag khususnya terkait pencegahan judi daring.
"Kita punya 2.454 penyuluh agama dan mereka semua siap. Ini bagian dari tanggung jawab bagi para penyuluh di tengah-tengah masyarakat," katanya.
Tonang menuturkan, bukan hanya terbatas di penyuluh agama, seluruh potensi yang dimiliki oleh Kementerian Agama Sulsel akan dilibatkan seperti Penghulu, Guru Madrasah, Kepala KUA dan lainnya.
Menurut dia, fenomena judi online saat ini sudah menyasar hampir di seluruh sendi dan lapisan masyarakat, termasuk generasi muda dan anak usia sekolah, dan ini tanggungjawab semua untuk mencegahnya dengan berbagai pendekatan, termasuk pendekatan agama.
Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) mengerahkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA) serta 50 ribu penyuluh agama untuk melakukan pencegahan judi online.
Hal ini dikemukakan Menag Nasaruddin dalam konferensi pers usai menghadiri Rapat Terbatas Tingkat Menteri terkait Capaian Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Jakarta.
“Kami melibatkan 5.940 Kantor Urusan Agama (KUA). Seperti yg kita ketahui Kemenag memiliki satker sampai ke kecamatan. Penyuluh kami seluruh Indonesia ada 50.000 terdiri dari semua agama,” tutur Menag Nasaruddin.
Upaya preventif terhadap judi online ini juga akan dilakukan Kemenag di lingkungan pendidikan.
“Kemenag telah mengumpulkan seluruh rektor di lingkungan Kemenag, seperti Universitas Islam Negeri, Institut Agama Islam Negeri, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, dan seluruh perangkat kerja membahas salah satu topik adalah bagaimana memberantas judi online,” ujar Menag.
Topik terkait pencegahan judi online ini juga akan dilakukan Kemenag melalui mimbar-mimbar agama, salah satunya melalui Khutbah Jumat bagi umat Muslim.
“Kami akan membuat sebuah khutbah seragam untuk seluruh masjid. Ada 800 masjid di seluruh Indonesia ditambah mushalla langgar, dan surau, rumah ibadah agama Islam ditambah dengan rumah ibadah agama lain, semuanya untuk mencegah potensi judi online,” jelas Menag Nasaruddin.
Menurutnya, dengan itu masyarakat akan memiliki kesadaran moral dan spiritual. “Kami juga sudah berkomunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk judi online ini ditegaskan menjadi sesuatu yang haram,” ungkap Menag.
Menag juga memberikan imbauan kepada seluruh pihak, dan masyarakat.
“Ayo kita proteksi keluarga kita, anak kita, dan teman kita agar tidak terkontaminasi dengan judi online,” ucapnya.