Makassar (ANTARA) - Unit Pengelola Teknis Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terus memperkuat nilai-nilai spiritual bagi tahanan maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan melaksanakan sejumlah kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah/2025.
"Pembinaan spiritual untuk akhlak mereka kita lakukan. Kita menjalin silaturahim dengan mereka, buka pusa bersama, olahraga bersama. Tujuan kita membina dan memulihkan mereka agar tidak mengulangi perbuatan yang sama," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjenpas Provinsi Sulsel Rudy Fernando Sianturi di Makassar, Kamis.
Menurutnya, sejumlah program yang dilaksanakan Lapas Makassar selama bulan Ramadhan sangat membantu warga binaan dalam memperkuat keimanan dan semangat spritual mereka.
"Kami di Kanwil memberikan pembinaan ke satker (satuan kerja) untuk memastikan lapas, rutan, memberikan hak beribadah mereka sehingga petugas betul-betul mengayomi mereka, ibadah bersama, buka bersama dengan menu yang sama. Tidak ada dibeda-bedakan," papar Rudy.
Oleh karena itu budaya seperti ini, kata dia, harus dijaga dengan baik, bukan hanya pada bulan puasa, tapi di hari-hari lainnya. Mereka ini dimanusiakan, diberikan fasilitas ibadah, ruang olahraga hingga keterampilan bahkan dianggap sebagai keluarga.
Sementara itu Kepala Lapas Kelas I Makassar Sutarno mengemukakan saat ini penghuni Lapas Makassar sekitar 1.300-an orang, baik tahanan maupun warga binaan atau sudah divonis. Dengan jumlah itu kapasitas ruangan sudah melebihi batas.
Buka puasa yang dilaksanakan bersama-sama dengan petugas maupun pejabat lapas, kata dia, adalah momentum yang sangat baik. Artinya, di situlah berbagai kebahagiaan, kebersamaan, dan paling utama menciptakan situasi yang harmonis antara pegawai lapas dan warga binaan.
"Sehingga apa yang kita cita-citakan, jika mereka di sini dilakukan pembinaan dan kembali ke masyarakat, mereka sudah punya keterampilan dan keahlian. Ini sudah kita buktikan banyak yang keluar dari sini, mereka sukses berwirausaha salah satunya penjahit dan usaha lain," katanya.
Mengenai program pembinaan peningkatan keimanan selama Ramadhan, telah dilaksanakan lomba-lomba seperti ceramah agama, lomba adzan, hafalan Al Quran serta beberapa lainnya. Program ini dijalankan untuk meningkatkan nilai-nilai religius keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Terkait dengan pemberian remisi untuk lebaran Idul Fitri tahun ini, kata Sutarno, akan diberikan haknya sesuai dengan aturan, asalkan memenuhi persyaratan-persyaratan. Jumlah warga binaan yang akan diberikan remisi diusulkan sekitar 700-an orang.
