Maros (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Maros merumuskan strategi di tahun 2025 guna mempercepat akses keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
"Hal itu dilakukan sebagai bentuk sinergi antarinstansi dalam mendorong akselerasi inklusi keuangan dan penguatan ekonomi daerah," kata Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Arif Machfoed dalam keterangan persnya di Maros, Jumat.
Dia mengatakan, kegiatan ini selain untuk merumuskan strategi 2025 juga bertujuan mengevaluasi capaian program kerja tahun 2024.
Menurut dia, meskipun di tengah tekanan ekonomi global, perekonomian Kabupaten Maros tetap tumbuh sebesar 3,79 persen pada tahun 2024. Dari sisi sektor keuangan, kinerja perbankan daerah juga menunjukkan capaian positif.
Sementara hingga Februari 2025, total aset perbankan tumbuh 2,58 persen secara tahunan menjadi Rp3,16 triliun, dan penyaluran kredit tumbuh 2,45 persen menjadi Rp3,19 triliun.
Hal ini mencerminkan meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan. Penyaluran kredit di Kabupaten Maros banyak mengalir ke sektor produktif seperti perdagangan (53,10 persen), pertanian (19,95persen), dan jasa kemasyarakatan (7,58 persen).
Hal ini menunjukkan arah intermediasi keuangan yang mendukung sektor riil daerah. Selain itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Maros telah mencapai Rp131 miliar kepada 2.363 debitur, mencerminkan kontribusi aktif daerah dalam mendukung pembiayaan UMKM.
Wakil Bupati Maros A Mue'tazim Mansyur juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi yang terus tumbuh atas kontribusi sektor jasa keuangan dan peran strategis TPAKD Kabupaten Maros, karena itu melalui Rakor TPAKD Kabupaten Maros telah menetapkan beberapa program kerja untuk dijalankan pada tahun kerja 2025.
Program kerja itu diantaranya pengembangan ekonomi daerah melalui sektor prioritas pemerintah daerah,
fasilitasi akses keuangan kepada UMKM sektor prioritas binaan pemerintah daerah dan mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Termasuk fasilitasi ekosistem keuangan inklusif di Wilayah Pedesaan – Desa Ketahanan Pangan, mendorong budaya menabung sejak dini dengan target satu rekening satu pelajar (Kejar) / One Student One Account (OSOA).
Untuk melengkapi kerja TPAKD Maros di tahun 2025, BPS juga menyampaikan paparan terkait data indikator makro Kabupaten Maros, diantaranya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp28,62 triliun, atau harga konstan sebesar Rp14,75 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh sektor-sektor utama seperti transportasi dan pergudangan (40,92 persen), pertanian, kehutanan, dan perikanan (14,79 persen), serta industri pengolahan (14,79 persen). Ini menunjukkan bahwa fondasi ekonomi Maros cukup beragam dan tangguh.
Melalui Rakor TPAKD Kabupaten Maros, perluasan akses keuangan diharapkan dapat melahirkan program-program inovatif yang menjawab kebutuhan masyarakat dan mempercepat pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan di Kabupaten Maros.