Gowa (ANTARA) - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) merilis data Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) 2024 seluruh daerah dan khusus Sulawesi Selatan di Kabupaten Gowa berada pada urutan teratas sebagai kabupaten termaju.
Bupati Gowa Sitti Husniah Talenrang di Gowa, Selasa, mengapresiasi capaian tersebut sebagai hasil dari sinergi dan kerja bersama seluruh pemangku kepentingan di daerah.
"Skor IDSD yang tinggi menjadi bukti bahwa arah pembangunan Gowa telah berada di jalur yang tepat," ujarnya.
Husniah Talenrang mengatakan capaian itu merupakan hasil kerja keras dan kolaborasi seluruh elemen di Kabupaten Gowa.
Ia menyatakan skor IDSD sebesar 3,65 tahun ini menempatkan Gowa sebagai salah satu kabupaten termaju di Sulawesi Selatan dan menjadi bukti bahwa pembangunan daerah yang berbasis inovasi, riset, dan kolaborasi sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan telah berjalan dengan baik.
"Ke depannya kami akan terus mendorong penguatan daya saing melalui peningkatan kualitas SDM, layanan publik, dan ekosistem inovasi yang inklusif dan berkelanjutan,” katanya.
Husniah Talenrang menegaskan hal itu bukan hanya menjadi pencapaian administratif semata, melainkan cermin perubahan kualitatif yang mulai dirasakan masyarakat.
Menurutnya, transformasi layanan publik yang semakin adaptif, pertumbuhan komunitas wirausaha muda, serta meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan adalah contoh nyata dari daya saing yang terus tumbuh.
“Indeks ini tentu bukan hanya angka saja, tapi cerminan dari kondisi nyata di lapangan. Kita bisa melihat bagaimana ruang-ruang kreatif tumbuh, pelayanan dasar semakin terintegrasi, dan bagaimana warga Gowa mulai percaya bahwa masa depan Gowa bisa kita bentuk bersama ke arah yang lebih baik,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gowa Sujjadan menjelaskan bahwa capaian ini tidak terlepas dari proses perencanaan pembangunan yang berbasis data dan evidence-based policy.
Menurutnya, integrasi antar-sektor pembangunan menjadi kunci utama untuk menjaga kesinambungan dan efisiensi program.
“Kami memastikan bahwa setiap langkah perencanaan disusun berdasarkan indikator yang jelas dan dapat diukur. Dengan pendekatan ini, kita bisa lebih presisi dalam menentukan prioritas dan memastikan bahwa intervensi pemerintah benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat,” ucapnya.