Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan kerja bakti bersama membersihkan saluran drainase untuk mencegah banjir di Makassar.
Banjir yang kerap terjadi di Kota Makassar saat musim hujan ditengarai lambatnya aliran air saat hujan deras.
"Ini bukan sekadar aksi bersih-bersih. Ini adalah kerja kolaboratif untuk menjaga kota tetap aman dari banjir," ujar Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin saat memimpin langsung penanganan genangan melalui aksi kerja bakti lintas instansi di koridor Jalan AP Pettarani, tepatnya di sekitar kawasan Universitas Negeri Makassar (UNM), Rabu sore.
Langkah itu merupakan bagian dari gerakan antisipatif menyeluruh yang akan diterapkan di seluruh kecamatan. Pemerintah kota berkomitmen kegiatan pembersihan saluran air sebagai agenda rutin, bukan sekadar respons darurat.
"Ini adalah momentum untuk membangun kolaborasi. Kita harus bekerja bersama di semua lintas instansi demi meminimalisir potensi banjir di Kota Makassar," kata Munafri dalam arahannya.
Kegiatan yang diinisiasi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar tersebut disebut Munafri merupakan bagian dari upaya antisipatif menghadapi musim penghujan.
Fokus utama saat ini adalah membersihkan seluruh saluran air agar alirannya bisa berjalan lancar dan tidak tersumbat oleh sedimen, sampah, atau kabel yang menggantung di dalam saluran.
"Seluruh saluran yang ada di kota menjadi komitmen bersama untuk dibersihkan. Kita tidak mau pekerjaan ini dilakukan saat musim hujan tiba, tapi harus dimulai sekarang," katanya.
Wali Kota menekankan bahwa kawasan Pettarani sebagai salah satu titik rawan yang selalu menjadi langganan banjir saat intensitas hujan tinggi. Oleh karena itu, ia meminta perhatian khusus terhadap jalur ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota MakassarvZuhaelsi Zubir mengungkapkan dalam aksi bersih-bersih drainase melibatkan ratusan personel yang diterjunkan dari berbagai instansi.
"Jumlah Satgas Darainase hari ini terdiri dari 278 orang dari kecamatan, 50 dari BBWS Pompengan Jeneberang, 50 dari Balai, dan 30 orang dari Balai Jalan. Semua turun bersama," ujar Zuhaelsi.
Menurutnya, pembersihan drainase ini menjadi bagian dari strategi awal untuk menangani titik-titik yang kerap menjadi langganan genangan di Kota Makassar.
Kawasan Pettarani sendiri dipilih karena menjadi salah satu zona rawan yang paling sering terdampak saat curah hujan tinggi.
"Prioritas utama adalah titik-titik rawan banjir. Kawasan Pettarani ini memang salah satu yang paling sering tergenang, jadi itu yang kami dahulukan," ucapnya.*