Makassar (ANTARA) - General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulselrabar Edyansyah menyebut pembelian dan pemanfaatan listrik yang bersumber dari energi terbarukan (energi hijau) atau Renewable Energy Certificate (REC) didominasi dari sektor bisnjs dan industri.
Khusus wilayah kerja PLN UID Sulselrabar (Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat) penjualan telah mencapai 95.909 unit atau setara 95,9 Terawatt Hour (TWh) hingga Mei 2025.
"Capaian tersebut didukung oleh tingginya minat pelanggan khususnya sektor bisnis dan industri terhadap REC," ungkap General Manager PLN UID Sulselrabar Edyansyah di Makassar, Rabu.
Executive Vice President Niaga dan Pemasaran PT PLN (Persero) Fintje Lumembang menyatakan, REC merupakan solusi bagi sektor industri dan bisnis untuk memperoleh listrik hijau yang andal dan terjangkau.
Permintaan produk yang dihasilkan melalui energi bersih menjadi faktor penting dalam menjaga daya saing industri. Oleh karena itu, kini PLN menghadirkan layanan REC di aplikasi PLN Mobile untuk semakin memudahkan pelanggan.
“PLN berkomitmen meningkatkan daya saing industri dengan menyediakan layanan listrik hijau yang 100 persen dipasok oleh pembangkit EBT melalui REC. Kami siap melayani kebutuhan listrik hijau untuk sektor bisnis dan industri dengan proses yang mudah dan cepat," ujar Fintje.
Fintje menyebut saat ini ada delapan pembangkit PLN yang telah menyuplai listrik hijau untuk pelanggan REC. Kedelapan pembangkit tersebut yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, PLTP Ulubelu, PLTP Lahendong, PLTP Ulumbu, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata, PLTA Bakaru, PLTA Orya Genyem, dan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Lambur.
Demi memperluas penggunaan layanan REC, PLN bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga telah meluncurkan layanan Green as a Service (GEAS) REC di dalam aplikasi PLN Mobile belum lama ini di Makassar.
Tujuannya untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan energi baru terbarukan (EBT) yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional.
REC PLN sendiri bisa memvalidasi bahwa produksi tenaga listrik per Megawatt hour (MWh) yang digunakan pelanggan berasal dari energi listrik hijau yang telah terverifikasi.
Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi mengungkapkan bahwa fitur REC akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di wilayahnya.
Selain menggerakkan roda ekonomi UMKM, layanan ini dianggap bisa menumbuhkan semangat penggunaan energi bersih di tiap kalangan.
"Kami mengapresiasi inisiasi PLN untuk memperluas cakupan penggunaan energi hijau di Sulsel. Ini akan sangat bermanfaat bagi banyak kalangan usaha untuk menumbuhkan semangat penggunaan listrik bersih," urainya.

