Makassar (ANTARA) - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulawesi Selatan tengah menggagas rancangan proyek perubahan (RPP) yang bertujuan membawa budaya belajar para aparatur sipil negara melalui program INTAN–WPL (Internalisasi Budaya Belajar ASN melalui Workplace Learning).
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Jufri Rahman di Makassar, Kamis, menyatakan Pemprov Sulsel siap mendukung implementasi INTAN–WPL yang telah dipaparkan Kepala BPSDM Sulsel Muhammad Jufri pada seminar kepemimpinan di Makassar.
Adapun akronim INTAN–WPL yaitu: I – Internalisasi, N – Nilai-nilai Budaya Belajar, T – Tempat Kerja, A – Adaptif, N – Nyata, WPL – Workplace Learning.
"Kami meyakini bahwa pendekatan Workplace Learning bukan hanya efisien dan kontekstual, tapi menjadi strategi utama membangun ekosistem pembelajaran ASN berkelanjutan," sebutnya.
Ia mengaku sudah mendengarkan pemaparan secara langsung tentang bagaimana prosesnya dijalankan secara sistematis, simpatik, dan berbasis data. Pendekatan metodologis yang kuat menjadi keunggulan utama rancangan tersebut.
Ia menambahkan, dengan kondisi keuangan nasional yang mengalami efisiensi setelah keluarnya Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025, program pembelajaran berbasis tempat kerja (WPL) menjadi solusi yang praktis, murah, dan berdampak langsung.
“Saya mendukung sepenuhnya agar INTAN–WPL ini menjadi tonggak gerakan ASN belajar di Sulsel, dan ke depan dapat direplikasi secara nasional,” cakap Jufri.
Dalam paparannya, dia menjelaskan tujuan jangka pendek INTAN–WPL adalah terlaksananya program percontohan pada lima perangkat daerah strategis di lingkup Pemprov Sulsel dalam waktu tiga bulan.
Jangka menengahnya adalah replikasi dan institusionalisasi WPL ke seluruh kabupaten/kota se-Sulsel serta provinsi lainnya. Sedangkan jangka panjangnya adalah masuknya WPL sebagai kebijakan nasional dalam sistem pengembangan ASN berbasis Corporate University.
“Kami menyadari bahwa perubahan tidak bisa dilakukan sendiri. Dibutuhkan kolaborasi semua pihak, pimpinan, fasilitator, mentor, dan komunitas ASN pembelajar agar transformasi ini benar-benar terjadi,” katanya.
Dengan semangat itu, ia mengajak seluruh ASN untuk menjadikan tempat kerja sebagai rumah belajar, serta menjadikan ASN sebagai pembelajar sejati, inovator perubahan, dan penggerak reformasi birokrasi menuju Indonesia Emas 2045.*

