Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menargetkan implementasi program Universal Health Coverage (UHC) atau Jaminan Kesehatan Semesta pada 2025 mencapai 100 persen.
"Salah satu program prioritas kami tahun ini, yakni implementasi UHC bisa mencapai 100 persen untuk seluruh warga Sulbar," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar drg Asran Masdy, pada pada rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPRD Sulbar, di Mamuju, Selasa.
Rapat dengar pendapat tersebut membahas rencana program dan kegiatan strategis sektor kesehatan tahun anggaran 2025 yang menjadi bagian dari upaya mewujudkan Sulbar Sehat sebagai program prioritas.
Rapat dengar pendapat itu menurut Asran Masdy, menjadi momentum penting dalam menyatukan langkah antara eksekutif dan legislatif dalam menyikapi berbagai tantangan kesehatan di Sulbar, seperti masih tingginya angka stunting dan ketimpangan layanan kesehatan antar-wilayah, termasuk rendahnya rasio tenaga medis di sejumlah kabupaten di Sulbar.
"Dengan dukungan penuh dari DPRD dan sinergi lintas sektor, kami optimistis target-target pembangunan kesehatan dapat kita capai bersama demi masyarakat Sulbar yang lebih sehat dan sejahtera," ujar Asran Masdy.
Selain implementasi UHC, beberapa program prioritas yang disoroti, antara lain percepatan penurunan stunting, peningkatan layanan rujukan di rumah sakit serta penguatan sistem deteksi dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular.
Asran Masdy menekankan bahwa Sulbar Sehat merupakan salah satu program percepatan (quick wins) Pemerintah Provinsi Sulbar yang selaras dengan visi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar, yakni Sulawesi Barat Maju dan Sejahtera.
"Kami mengarahkan seluruh rencana program dan kegiatan untuk mempercepat transformasi sistem kesehatan, meningkatkan kualitas pelayanan serta memperluas cakupan layanan kesehatan," ujar Asran Masdy.
Asran Masdy juga menyampaikan bahwa dalam rancangan program tahun 2025, Dinas Kesehatan memprioritaskan anggaran untuk pengadaan alat kesehatan, pembangunan infrastruktur, pelatihan tenaga medis, serta pemberdayaan masyarakat melalui edukasi gizi dan pemanfaatan rumah gizi.

