Kupang (ANTARA) - Aparat gabungan TNI dan Polri memperketat patroli di wilayah perbatasan RI-RDTL setelah seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial ATB tertembak ketika berburu hewan liar hingga ke wilayah Timor Leste pada Minggu (17/8) lalu.
Kapolsek Tasifeto Timur, IPDA Yusran dari Kabupaten Belu, Kamis mengatakan pihaknya menggandeng personel TNI dari Pos Fatubesi Satgas Pamtas RI--RDTL dari satuan Yon 741/GN.
“Patroli ini kami lakukan untuk mencegah aksi balas dendam yang berpotensi menimbulkan konflik baru,” katanya.
IPDA Yusran menjelaskan patroli dilakukan dengan menyisir wilayah perbatasan sekaligus mengimbau warga setempat agar tidak beraktivitas melewati batas negara dalam bentuk apapun khususnya melakukan perburuan hewan liar di wilayah Timor Leste.
Selain menggelar patroli, personel TNI Polri di kesempatan yang sama mendatangi rumah duka, ATB korban penembakan yang telah dimakamkan Selasa (19/8/) kemarin di pemakaman umum Dusun Hasmetan, Desa Takirin, Kecamatan Tasifeto Timur.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Tasifeto Timur memberikan tali asih sebagai tanda belasungkawa dan menyampaikan kepada keluarga agar tabah dan kuat menghadapi musibah ini.
Untuk menjamin situasi kamtibmas agar tetap kondusif, Kapolsek juga meminta peran aktif dari ketua suku dan tokoh masyarakat yang hadir agar dapat menghimbau kepada masyarakat maupun keluarga untuk tidak melakukan aksi balas dendam terkait meninggalnya korban.
“Hal ini karena akan berakibat menimbulkan konflik baru yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,” ujar dia.
Dan untuk mencegah peristiwa yang sama terulang, Kapolsek Tasifeto Timur mengimbau masyarakat agar berhenti beraktivitas melewati batas negara dalam bentuk apapun khususnya melakukan perburuan hewan liar di wilayah Timor Leste.
Kapolres Belu, AKBP I Gede Eka Putra Astawa, dihubungi dari Kupang mengungkapkan pascakejadian tersebut,situasi di Kabupaten Belu secara umum kondusif.
Walaupun demikian dirinya mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Belu khususnya yang menetap di wilayah perbatasan agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak jelas kebenarannya.
Kapolres Belu juga mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas ilegal di wilayah perbatasan, baik dalam hal penyelundupan orang, barang maupun melakukan aktivitas perburuan hewan liar di wilayah Timor Leste.
"Untuk situasi kabupaten Belu sampai dengan hari ini tetap kondusif. Kami sampaikan ke seluruh masyarakat yang tinggal di perbatasan khususnya kepada keluarga korban agar menahan diri dengan tidak terpancing dengan segala bentuk provokasi yang kemudian nanti bertindak di luar aturan hukum yang tentunya bisa merugikan diri sendiri dan orang lain"ungkap Kapolres Belu.

