Makassar (ANTARA) - Kepala Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) Moch Muchlasin mengatakan pasar modal di Sulawesi Selatan terus menunjukkan perkembangan yang positif seiring meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi.
"Hal tersebut tercermin dari data kepemilikan saham yang menunjukkan peningkatan jumlah investor atau Single Investor Identification (SID) sebesar 17,37 persen dibanding tahun sebelumnya mencapai 439.470 SID pada posisi Juli 2025," kata Muchlasin di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (19/9).
Ia mengatakan meskipun investor pasar modal di Sulsel masih didominasi oleh reksa dana, tren yang menggembirakan terlihat pada pertumbuhan investor saham yang melonjak tajam sebesar 30,97 persen.
Menurut dia, peningkatan itu menggambarkan preferensi masyarakat yang semakin percaya dalam berinvestasi langsung di instrumen saham.
Sejalan dengan itu, nilai kepemilikan saham juga tumbuh signifikan sebesar 45,28 persen mencapai Rp4,07 triliun dengan akumulasi transaksi saham sampai dengan Juli 2025 (year-to-date/ytd) sebesar Rp16,29 triliun.
Selain itu, lanjut dia, perkembangan Industri Keuangan Non-Bank Pada posisi Juli 2025 tetap terjaga. Total piutang perusahaan pembiayaan tumbuh 2,06 persen menjadi Rp18,78 triliun.
Adapun total aset dana pensiun tumbuh sebesar 5,27 persen menjadi Rp1,69 triliun dan total penjaminan pada perusahaan penjaminan tumbuh 27,94 persen menjadi Rp894 miliar.
Mencermati hal tersebut, Muchlasin menilai sektor jasa keuangan di Sulsel sampai dengan Juli 2025 tetap stabil dan tangguh, tercermin dari pertumbuhan positif pada sektor perbankan, pasar modal, dan industri keuangan non-bank
Perkembangan Sektor Perbankan pada posisi Juli 2025, kinerja perbankan di Sulsel tetap terjaga dengan pertumbuhan positif pada total Aset, Dana Pihak Ketiga dan Kredit.

