Makassar (ANTARA) - Suara mesin alat berat berpadu dengan tawa warga terdengar sejak pagi di Desa Minti Makmur, Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.
Di bawah cuaca yang cerah, warga desa dan karyawan PT Lestari Tani Teladan (LTT) bekerja berdampingan, saling mengisi dalam kegiatan gotong royong perbaikan jalan poros—akses utama yang selama ini menjadi urat nadi mobilitas masyarakat.
Bagi sebagian warga, kegiatan ini bukan sekadar memperbaiki jalan. Ada harapan baru yang tumbuh, seiring roda alat berat yang perlahan meratakan tanah basah di sepanjang jalan desa.
“Pertama-tama kita ucapkan terima kasih kepada PT LTT yang sangat membantu dan mendukung kegiatan gotong royong ini,” ujar Amir, salah satu tokoh masyarakat Desa Minti Makmur. Sambil memperhatikan jalannya pengerjaan, ia menuturkan bahwa akses jalan yang selama ini kurang memadai telah menjadi kendala serius bagi warga, terutama dalam hal pengangkutan tandan buah segar (TBS).
“Jalan poros ini merupakan akses utama bagi masyarakat, dan manfaatnya sangat terasa, terutama dalam mempercepat proses pengangkutan TBS warga ke pabrik,” tambahnya.
Harapan serupa juga datang dari Arman, Ketua Dewan Adat Desa Minti Makmur. Ia melihat kolaborasi ini bukan sekadar bantuan sesaat, tetapi cerminan hubungan baik yang sudah terjalin lama antara perusahaan dan masyarakat.
“Kami ucapkan banyak terima kasih kepada PT LTT yang telah membantu dengan alat beratnya. Kerja sama selama ini berjalan dengan baik, dan mudah-mudahan hubungan ini bisa terus dipertahankan,” ujarnya..

Di tengah aktivitas gotong royong, terlihat bagaimana warga saling bertukar cerita, sesekali menghentikan pekerjaan untuk menarik napas, namun tetap kembali melanjutkan dengan semangat yang sama. Ada rasa memiliki—karena ini bukan hanya soal jalan, tetapi soal masa depan desa.
Bagi PT Lestari Tani Teladan, kegiatan seperti ini bukan hal baru. Perusahaan yang merupakan bagian dari PT Astra Agro Lestari tersebut telah menjadikan kolaborasi dengan masyarakat sebagai bagian dari komitmen membangun lingkungan sekitar.
Administratur PT LTT, Mohammad Tugiran, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar aktivitas rutin, tetapi bagian dari dukungan perusahaan terhadap peningkatan kualitas hidup warga.
“Bagi kami, kerja sama ini bukan sekadar kegiatan gotong royong, tetapi wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Menurut Tugiran, akses jalan yang baik sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi warga—mulai dari mobilitas hasil pertanian hingga transportasi sehari-hari. Ia berharap dukungan semacam ini menjadi pintu gerbang bagi kerja sama yang lebih luas.
“Kami akan terus hadir dan berkolaborasi, karena kemajuan perusahaan tidak bisa dipisahkan dari kemajuan masyarakat di sekitar kami,” tegasnya.
“Semoga sinergi seperti ini dapat terus terbangun dan memberi dampak positif yang berkelanjutan.”
Menjelang siang, sebagian badan jalan mulai tampak lebih rapi dan mudah dilalui. Meski proses perbaikan belum sepenuhnya selesai, perubahan sudah mulai dirasakan.
Di tengah pemandangan itu, ada optimisme: bahwa pembangunan tidak selalu harus menunggu, terkadang ia tumbuh dari semangat gotong royong dan kepedulian bersama.
Dan di Desa Minti Makmur, harapan itu kini kembali menyala—menyusuri jalan yang perlahan semakin mudah dilewati.

