Makassar (Antara Sulsel) - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI berkeinginan untuk membuka perwakilan di daerah untuk mengoptimakan pengawasan dan perlindungan konsumen dari pelaku usaha.
"Wacana untuk membuka perwakilan BPKN di daerah sudah lama dan kami masih perjuangkan untuk terbentuk karena melihat banyaknya permasalahan yang dihadapi konsumen saat ini," kata Wakil Ketua BPKN Rolas Budiman Sitijantak pada acara Forum Komunikasi Pengaduan Konnsumen di Makassar, Selasa.
Rolas mengakui bahwa peran BPKN masih terbatas untuk melakukan pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen karena selain struktur yang hanya berada di pusat dan keanggotaan yang masih terbatas, juga masa kerja komisioner dalam satu periode sangat singkat selama tiga tahun.
"Meskipun demikian, kami tetap semangat bekerja dalam waktu periode yang singkat ini untuk berusaha menyelesaikan masalah yang dihadapi konsumen, jika ada pengaduan dari masyarakat," ujarnya.
Sejak terbentuk BPKN tahun 2001, pihaknya telah menangani 176 kasus pengaduan konsumen, dan tahun ini ada sebanyak tujuh kasus pengaduan konsumen, terutama terkait masalah properti, asuransi dan lembaga pembiayaan.
"Posisi BPKN hanya sebatas menyelesaikan masalah dengan menerbitkan rekomendasi, tidak dilakukan dengan eksekusi. Kalau ada masalah pengaduan dari konsumen, kami segera tangani dengan memanggil para pihak yang bersengketa untuk diselesaikan atau diterbitkan rekomendasi untuk ditindaklanjuti oleh pihak berwenang sesuai undang-undang," ujarnya.
Sementara itu Komisioner BPKN Dr Rizal E. Halim yang bertindak sebagai moderator pada kegiatan forum yang bertopik "Perlindungan Konsumen Terhadap Jaminan Klaim Asuransi", mendorong Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) yang telah terbentuk di daerah agar tetap menjalin kerja sama dengan pemerintah setempat.
"Kami minta BPSK Provinsi Sulsel, misalnya yang saat ini `mati suri` hanya karena tidak ada lagi alokasi anggaran dari pemerintah provinsi, maka tetap melakukan koordinasi dengan BPSK yang ada di kabupaten dan kota untuk mengoptimalkan pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen," ujarnya.
Kegiatan forum komunikasi pengaduan konsumen tersebut menghadirkan narasumber dari Komisioner BPKN Vivien Goh, SH,MH, Pakar Hakum dari Universitas Hasanuddin Prof Dr Ahmadi Miru, SH, MH, Penyidik Ditreskrimsus Polda Sulsel AKBP Drs M. Amin, MH dan Ketua Asosiasi Asuransi Umum Kota Makassar Uyip Wirawan.
Dalam forum diskusi yang dihadiri para peserta dari berbagai kalangan pihak terkait tersebut mencuat beberapa permasalahan antara lain masih lemahnya pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen akibat kegiatan pelaku industri. Hal ini disebabkan karena adanya regulasi yang belum memadai dan juga lembaga yang terbatas dan belum otpimal melakukan tugas dan fungsi pengawasan.
Di sisi lain, konsumen juga masih banyak yang belum memahami mengenai aturan tentang perasuransian, sehingga mudah saja mereka sering diperdaya oleh pelaku usaha tersebut, bahkan nasabah menjadi korban karena sudah terjebak dengan sikap manis dari pelaku yang menawarkan program industri itu.
Oleh karena itu penyelenggaraan forum ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari berbagai pihak tentang implementasi pengawasan tentang jaminan klaim asuransi serta mendapatkan berbagai hal mendasar tentang permasalahan yang terkait dengan perlindungan konsumen jaminan klaim asuransi.
Berita Terkait
UNIDO dampingi 1.500 petani rumput laut Sulsel dalam program GQSP
Rabu, 24 April 2024 9:29 Wib
DPRD Sulsel anggarkan dana aspirasi Rp100 miliar untuk infrastruktur
Rabu, 24 April 2024 9:25 Wib
Presiden Jokowi fasilitasi mobil listrik untuk praktik SMK terdampak gempa di Sulbar
Selasa, 23 April 2024 11:05 Wib
Jusuf Kalla meninjau peleburan nikel di smelter Luwu
Selasa, 23 April 2024 11:02 Wib
Wali kota mengajak saudagar Bugis-Makassar berinvestasi di Makassar
Selasa, 23 April 2024 6:39 Wib
Pj Bupati Luwu pantau harga bahan pokok di Pasar Sentral Belopa
Senin, 22 April 2024 1:18 Wib
BI beri penghargaan kepada Pemkab Bulukumba atas pengelolaan pajak
Minggu, 21 April 2024 10:31 Wib
China klaim mesin diesel produksinya lolos uji efisiensi panas tertinggi di dunia
Minggu, 21 April 2024 9:47 Wib