Makassar (Antaranews Sulsel) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan kapal yang berfungsi sebagai ambulans laut untuk melayani masyarakat di wilayah kepulauan.
"Kami sebenarnya meminta lima unit (ambulans laut), tapi karena waktunya di APBD Perubahan, dan hanya tersisa waktu tiga bulan, sehingga DPRD mengusulkan agar satu unit dulu untuk tahun ini," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Sulsel Bachtiar Baso di Makassar, Selasa.
Nantinya, kata dia, empat unit ambulans laut lainnya akan dianggarkan pada APBD pokok tahun 2019. Ada pun anggaran yang disiapkan untuk satu unit ambulans laut tersebut mencapai Rp1,8 miliar.
"Nanti kita lihat apakah dengan anggaran tersebut, ambulans laut nantinya sudah bisa melayani dalam kondisi angin kencang atau hujan lebat misalnya," tuturnya.
Apabila anggaran tersebut belum memadai untuk membeli ambulans laut dengan kapasitas yang dibutuhkan, pihak DPRD, kata dia, bersedia untuk meningkatkan anggaran hingga Rp2,5 miliar per unit.
"Yang pasti penggunaannya harus tepat guna dan tepat sasaran," ujarnya.
Ambulans laut tersebut, menurut Bachtiar, direncanakan akan melayani wilayah kepulauan seperti Selayar, Pangkep, Sinjai dan Makassar.
Selain ambulans laut, pihaknya juga telah meminta pengadaan sepuluh unit ambulans darat yang akan melayani daerah-daerah terpencil di pegunungan di kabupaten-kabupaten yang memiliki wilayah darat yang luas, seperti Bone, dan Luwu Raya.
"Kami minta sepuluh, tapi yang akan diberikan tahun ini lima unit dulu," ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di fasilitas mobile tersebut, menurut Bachtiar, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak universitas yang menjamin ketersediaan SDM yang berasal dari Fakultas Kedokteran.
"Intinya, kami ingin mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel Andi Sudirman Sulaiman telah menyinggung rencana pihaknya untuk menghadirkan ambulans terapung.
"Ambulans terapung akan kita siapkan untuk menjangkau masyarakat di daerah kepulauan," kata wagub.
"Kami sebenarnya meminta lima unit (ambulans laut), tapi karena waktunya di APBD Perubahan, dan hanya tersisa waktu tiga bulan, sehingga DPRD mengusulkan agar satu unit dulu untuk tahun ini," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Sulsel Bachtiar Baso di Makassar, Selasa.
Nantinya, kata dia, empat unit ambulans laut lainnya akan dianggarkan pada APBD pokok tahun 2019. Ada pun anggaran yang disiapkan untuk satu unit ambulans laut tersebut mencapai Rp1,8 miliar.
"Nanti kita lihat apakah dengan anggaran tersebut, ambulans laut nantinya sudah bisa melayani dalam kondisi angin kencang atau hujan lebat misalnya," tuturnya.
Apabila anggaran tersebut belum memadai untuk membeli ambulans laut dengan kapasitas yang dibutuhkan, pihak DPRD, kata dia, bersedia untuk meningkatkan anggaran hingga Rp2,5 miliar per unit.
"Yang pasti penggunaannya harus tepat guna dan tepat sasaran," ujarnya.
Ambulans laut tersebut, menurut Bachtiar, direncanakan akan melayani wilayah kepulauan seperti Selayar, Pangkep, Sinjai dan Makassar.
Selain ambulans laut, pihaknya juga telah meminta pengadaan sepuluh unit ambulans darat yang akan melayani daerah-daerah terpencil di pegunungan di kabupaten-kabupaten yang memiliki wilayah darat yang luas, seperti Bone, dan Luwu Raya.
"Kami minta sepuluh, tapi yang akan diberikan tahun ini lima unit dulu," ucapnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis di fasilitas mobile tersebut, menurut Bachtiar, pihaknya telah bekerja sama dengan pihak universitas yang menjamin ketersediaan SDM yang berasal dari Fakultas Kedokteran.
"Intinya, kami ingin mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) Sulsel Andi Sudirman Sulaiman telah menyinggung rencana pihaknya untuk menghadirkan ambulans terapung.
"Ambulans terapung akan kita siapkan untuk menjangkau masyarakat di daerah kepulauan," kata wagub.