Makassar (ANTARA) - Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Selatan mencapai 8,18 persen pada kuartal III tahun ini dibandingkan kuartal II yang kontraksi di angka 0,41 persen (q to q).

Kepala BPS Sulsel Yos Rusdiansyah di Makassar, Minggu mengatakan, ekonomi Sulsel pada kuartal III tumbuh lebih cepat dibandingkan pencapaian rata-rata nasional yang pertumbuhan ekonominya pada kuartal III itu di angka 0,05 persen.

"Pertumbuhan ekonomi kita di Sulsel jauh lebih baik dari pencapaian secara nasional. Pertumbuhannya sangat cepat, walaupun di kuartal II sangat melambat," ujarnya.

Yos menjelaskan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai lapangan usaha transportasi dan pergudangan yang tumbuh 59,29 persen.

Sementara itu, dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi juga dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh 12,46 persen.

Sedangkan jika melihat pertumbuhan ekonomi Sulsel di kuartal III ini tidak lebih baik jika membandingkan pertumbuhan secara tahunan (yoy) yang mengalami kontraksi di angka -1,08 persen.

Ia menyebutkan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi yang tumbuh 12,20 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh 2,35 persen.

"Yang pasti kita berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal III ini bisa dipertahankan dalam menguatkan ekonomi Sulsel hingga akhir tahun ini," katanya.

Yos memaparkan, capaian pertumbuhan ekonomi Sulsel secara kuartal berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp86,34 triliun. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan kuartal II sebesar Rp79,81 triliun.

"Jadi, secara total capaian nilai tambah ekonomi Sulsel berdasar PDRB sepanjang 2020 mencapai Rp133,02 triliun," ucapnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024