Makassar (ANTARA) - Program Langit Biru yang dijalankan Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) VIII Sulawesi melalui promosi harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite setara harga premium bersubsidi mendapat respons positif dari warga di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ini justru sangat bagus, karena selama ini yang pakai premium banyak mobil pribadi. Jadi, tidak antre lagi terlalu lama lagi, tarik penumpang juga cepat, " ucap Jamaluddin pengemudi Angkutan Kota jalur Makassar-Sungguminasa Gowa, saat mengisi BBM di SPBU Ratulangi, Kota Makassar, Minggu.

Menurut dia, pertamina sangat merespons kebutuhan masyarakat kecil utamanya yang menggunakan kendaraan angkutan umum dan pengendara motor. Sebab, selama yang menikmati subsidi hanya kalangan tertentu, termasuk mobil pribadi yang seharusnya membeli BBM bersubsidi..

Selain itu, program ini tentu mendapat dukungan dari masyarakat utamanya supir angkot, taksi dan pengendara motor yang selama ini harus membeli pertalite ketika premium habis atau terjadi antrean panjang.

"Kalau sama harganya, lebih baik beli pertalite. Masih banyak mobil pribadi saya liat selalu isi premium. Jadi kalau buru-buru terpaksa kita isi pertalite nanti keburu penumpang pergi," beber pria akan disapa Daeng Emba itu.

Hal senada dipaparkan pengendara roda dua, Rajab di sela pemberlakuan harga pertalite setara premium di SPBU setempat. Ia mengatakan, kebijakan ini sangat pas di tengah orang kesusahan menghadapi pandemi Coronavirus Disease (COVID-19).

"Terima kasih untuk Pertamina, sudah lama kami harap harga BBM khusus pertalite turun. Apalagi ini masih masa COVID-19 sangat pas momennya. Kami harap ini jalan terus, selain mengurangi pengeluaran, juga bagus buat mesin kendaraan," paparnya.
  Pegawai SPBU mengisikan BBM jenis pertalite ke kendaraan saat pemberlakuan harga premium setara pertalite di SPBU Ratulangi, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/3/2020). ANTARA/ Darwin Fatir.


Sementara Unit Manager Communication dan CSR Pertamina Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali, di SPBU Ratulangi saat pemberlakuan program tersebut mengemukakan, promosi ini akan tetap berlangsung di 34 SPBU yang ada di Kota Makassar. Program hanya berlaku bagi angkutan umum, roda dua dan roda tiga. Nantinya akan menyusul ke daerah lain di Sulawesi.

Melalui program tersebut, pihaknya mengajak masyarakat beralih ke bahan bakar yang lebih berkualitas setara pertalite RON 90 agar menekan polusi udara akibat tingginya emisi gas buang disebabkan penggunaan bahan bakar beroktan rendah setara premium, sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor 20 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Selain itu, BBM yang lebih berkualitas memiliki kadar oktan (Research Octane Number/RON) tinggi, sehingga lebih ramah lingkungan karena rendah emisi. Bahkan, pabrikan kendaraan sudah mensyaratkan mobil-mobil keluaran 2000-an menggunakan BBM minimal sekelas pertalite.

Saat ditanyakan apakah program ini akan menghapus BBM bersubsidi jenis premium, kata dia, tentu tidak karena masih diperlukan masyarakat. Namun demikian, pihaknya berharap bagi masyarakat yang memiliki kendaraan pribadi sesuai standar keluaran tahunnya, disarankan lebih baik menggunakan pertalite, karena sudah ramah lingkungan.

"Tidak dihapus, premium tetap ada, karena masih dibutuhkan. Program ini akan berlangsung beberapa bulan, dan akan dievaluasi. Program langit biru ini sudah berjalan di Gorontalo, Manado dan Kendari. Dan akan diikuti kota-kota besar lainnya," ucap La Ode Syarifuddin.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024