Makassar (ANTARA) - Sejumlah Organisasi Islam yang tergabung dalam Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) Sulawesi Selatan juga ikut menggelar reuni 212 di halaman Masjid Nurul Istiqamah, Blok M Bumi Tamalanrea Permai (BTP) di Makassar, Sulsel. 

"Ini merupakan wujud solidaritas atas kegiatan Reuni 212 yang digelar di Jakarta, dan kami pun menyampaikan sejumlah isi tuntutan yang poinnya tidak jauh berbeda," papar Ketua FUIB Sulsel Ustaz Muchtar Daeng Lau, Kamis. 

Ia menjelaskan aksi solidaritas 212 di Makassar, dilaksanakan dalam bentuk penyampaian orasi sekaligus pembacaan maklumat kebangsaan yang di halaman masjid setempat. 

Pembacaan maklumat kebangsaan tersebut, kata dia, merupakan aspirasi dari kelompok anak bangsa yang memiliki keprihatinan dan kepedulian sama terhadap NKRI yang kita cintai bersama

Ustaz Muchtar menyebutkan terdapat sejumlah poin tuntutan, yakni menyerukan kepada kepada semua komponen ummat dan bangsa agar semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada sang pencipta, Allah SWT. 

Kemudian, menyerukan kepada semua komponen ummat dan bangsa agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai kebhinekaan NKRI yang dicintai bersama.

Selanjutnya, menguatkan komitmen keislaman sebagai salah satu benteng penjaga NKRI dari segala macam rongrongan yang berpotensi memecah belah kebhinekaan, serta mengecam segala bentuk tindakan terorisme kezaliman dan ketidakadilan.

"Kami juga meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum agar melakukan tindakan tegas dan terukur kepada para kelompok perongrong pemecah kedaulatan bangsa, seperti lembaga teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM)," ucap mantan Narapidana Teroris ini menegaskan .

Selain itu, FUIB Sulsel meminta kepada pemerintah dan aparat penegak hukum untuk terus berfokus serta gencar melakukan pemberantasan terhadap tindak pidana korupsi, menindak pelaku dan penyebar pornografi dan porno aksi, tanpa pandang bulu.

FUIB pun berharap kepada pemerintah dan aparat keamanan agar menjaga alim ulama dan para tokoh agama Islam dari segala macam tindakan kriminalisasi hukum. Adapun mereka yang telah berhadapan dengan hukum agar sepantasnya diperlakukan secara manusiawi dengan perlakuan secara proporsional .

Selain itu, meminta aparat penegak hukum agar tetap mengusut dalang atau aktor intelektual di balik penembakan enam laskar pengawal Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Shihab beberapa waktu lalu, dan menyeret pelakunya ke pengadilan. 

"Kita berharap pelaku diganjar hukuman yang setimpal, bersama dengan para pelaku yang sebelumnya sudah ditangkap," harap Muchtar.

Pewarta : M Darwin Fatir
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024