Makassar (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan Edy Kristianto mengatakan pecahan Rp2.000 mendominasi penukaran uang pecahan menjelang Lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Uang pecahan Rp2.000 mendominasi penukaran uang pecahan kecil yakni sebanyak 1.545.775 lembar, menyusul pecahan Rp5.000 sebanyak 1.382.245 lembar pada periode 4 - 20 April 2022," kata Edy di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan sudah menjadi agenda rutin pada saat bulan suci Ramadhan dan menjelang Lebaran, BI bersama mitra perbankan menyiapkan uang pecahan kecil untuk memenuhi permintaan pasar.
Khusus pada Ramadhan 1443 Hijriah, lanjut dia, BI Sulsel menyiapkan uang tunai sebanyak Rp4,43 triliun atau naik 3,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp4,28 triliun.
Sementara untuk pendistribusian uang pecahan kecil itu, ditaksir akan meningkat pada H-7 lebaran.
"Berangkat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, peningkatan penukaran uang terjadi pada H-7 hingga H-1 lebaran," kata Edy.
Sementara itu, khusus untuk menjangkau masyarakat pesisir dan kepulauan, disediakan layanan kas keliling dan kantor cabang pada 138 titik loket penukaran uang pecahan kecil.
Selain itu, lanjut dia, BI Sulsel mengagendakan kunjungan ke wilayah 3T untuk sosialisasi terkait mata uang rupiah dan ciri-cirinya, sekaligus menukar uang yang sudah lusuh atau rusak.
"Ini sudah agenda rutin setiap tahun untuk menjangkau warga di pelosok, termasuk di wilayah 3T di Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Kepulauan Selayar yang memiliki ratusan pulau-pulau kecil," kata Edy.
"Uang pecahan Rp2.000 mendominasi penukaran uang pecahan kecil yakni sebanyak 1.545.775 lembar, menyusul pecahan Rp5.000 sebanyak 1.382.245 lembar pada periode 4 - 20 April 2022," kata Edy di Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan sudah menjadi agenda rutin pada saat bulan suci Ramadhan dan menjelang Lebaran, BI bersama mitra perbankan menyiapkan uang pecahan kecil untuk memenuhi permintaan pasar.
Khusus pada Ramadhan 1443 Hijriah, lanjut dia, BI Sulsel menyiapkan uang tunai sebanyak Rp4,43 triliun atau naik 3,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp4,28 triliun.
Sementara untuk pendistribusian uang pecahan kecil itu, ditaksir akan meningkat pada H-7 lebaran.
"Berangkat dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, peningkatan penukaran uang terjadi pada H-7 hingga H-1 lebaran," kata Edy.
Sementara itu, khusus untuk menjangkau masyarakat pesisir dan kepulauan, disediakan layanan kas keliling dan kantor cabang pada 138 titik loket penukaran uang pecahan kecil.
Selain itu, lanjut dia, BI Sulsel mengagendakan kunjungan ke wilayah 3T untuk sosialisasi terkait mata uang rupiah dan ciri-cirinya, sekaligus menukar uang yang sudah lusuh atau rusak.
"Ini sudah agenda rutin setiap tahun untuk menjangkau warga di pelosok, termasuk di wilayah 3T di Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Kepulauan Selayar yang memiliki ratusan pulau-pulau kecil," kata Edy.