Makassar (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan Didi Leonardo Manaba memproyeksikan kunjungan pada objek wisata lokal di berbagai kabupaten/kota akan meningkat di libur Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

"Jadi pasti meningkat secara proyeksi dan prediksi, ini momen yang ditunggu-tunggu dan akhirnya kembali diperbolehkan. Jadi sayang sekali kalau mudik tetapi tidak ingin daerahnya bertumbuh, caranya seperti mengunjungi pusat wisata di daerahnya sendiri dulu," kata Didi di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan mudik adalah momentum yang telah lama ditunggu masyarakat setelah sejak dua tahun terakhir dilarang oleh pemerintah demi mencegah penularan COVID-19.

Libur dan mudik menjadi ajang berwisata, khususnya di daerah, termasuk wisata kuliner. 

Mudik dan libur Lebaran akan meningkatkan pergerakan masyarakat di daerah, sehingga dipastikan bakal menggerakkan pula ekonomi daerah dan berdampak pada peningkatan bisnis, seperti UMKM.

Pergerakan ekonomi bisa dari transportasi, kunjungan objek wisata lokal, rumah makan atau wisata kuliner dan sebagainya. 

Didi kemudian mengapresiasi pemerintah atas kebijakannya yang telah memberikan libur lama, mulai dari libur sekolah hingga libur kerja untuk ASN dan pekerja di BUMN.

Namun, liburan panjang ini dianggap harus didukung dengan aksesibilitas, seperti menormalkan kembali penerbangan Pesawat Garuda, menambah slot time dan penerbangan baru.

Setelah akses mumpuni, pemerintah harus menyiapkan fasilitas pendukung di sektor pariwisata yakni hotel dan restoran.

"Termasuk membuat paketnya semenarik mungkin untuk dipromosikan di momen-momen setelah lebaran. Ini setelah libur, dampaknya setelah itu sampai akhir tahun karena sangat berpotensi wisatawan masuk," urainya.

Sementara itu, Pengelola objek wisata Karst Rammang-rammang Iwan Dento menilai kunjungan onjek wisata pada libur Lebaran juga dipastikan naik sebab penyebaran dan kasus COVID-19 yang mulai melandai. Terlebih akses Bandara Sultan Hasanuddin mulai dilonggarkan dan beberapa agen travel juga sudah mendukung proses pemulihan.

"Tapi kalau mengacu pada kunjungan sebelum COVID-19, maka kami menyebutnya kondisi pengunjung menuju ke kondisi pemulihan," kata Iwan.

Secara umum pelaku wisata di Pusat Karst Rammang-rammang telah mulai melakukan berbagai persiapan menyambut pengunjung, seperti pengecatan perahu, pembenahan kios dan rumah serta yang lainnya.
  Ilustrasi. Pemandangan dermaga 2 objek wisata Karst Rammang-rammang Maros, Sulawesi Selatan. ANTARA Foto/Nur Suhra Wardyah

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024