Makassar (ANTARA) - Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sulawesi Selatan (TPID Sulsel) terus bersinergi menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, merespons dinamika perekonomian global dan nasional.

“Kita terus bersinergi menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota,” kata Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana dalam keterangan persnya di Makassar, Selasa.

Dikatakannya, hingga saat ini stabilitas sistem keuangan Sulsel terjaga dalam setiap laporan triwulan.

Terkait inflasi, lanjutnya, juga berdampak pada risiko tekanan harga sebagai dampak terganggunya siklus ekonomi global yang turut memperburuk kondisi geopolitik di kawasan Eropa yang kemudian berdampak pada negara.

Sementara itu, inflasi Sulsel diperkirakan masih berada dalam kisaran sasaran inflasi nasional sekitar 3,0±1 persen.

Peningkatan intermediasi perbankan terutama disumbang oleh peningkatan kredit korporasi yang signifikan di tengah perlambatan kredit rumah tangga.

Hal ini sejalan dengan perbaikan kinerja korporasi untuk lebih memenuhi tingginya permintaan domestik pada triwulan laporan.

“Kondisi ini juga memberikan harapan bahwa sektor UMKM dapat menjadi pendorong kinerja perbankan yang baik,” ujarnya.

Penguatan sektor UMKM juga tidak terlepas dari upaya percepatan perluasan akses keuangan kepada UMKM melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Hal itu dibenarkan oleh salah satu pelaku UMKM di Makassar, H Basrah yang merupakan pedagang hasil pertanian.

Ia mengatakan, sejak penerapan new normal pasca penyebaran COVID-19, kini UMKM diberi kesempatan yang luas untuk mendapatkan modal kerja.

"Ini untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional," katanya. Tangkapan layar Kepala Perwakilan BI Sulsel Causa Iman Karana. Antara/ Suriani Mappong

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024