Makassar (ANTARA Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto terus melakukan berbagai upaya menciptakan Makassar sebagai kota yang nyaman untuk semua dan salah satunya dengan mencanangkan kota layak bagi para penyandang autis.
"Kita terus melakukan berbagai upaya sehingga kota ini nyaman untuk semuanya, layak anak dan tak terkecuali bagi para penyandang autis," ujarnya di Makassar, Sabtu.
Wali Kota yang menghadiri Hari Peduli Autis se-Dunia 2016 di Anjungan Pantai Losari Makassar yang digelar di malam hari ini menginisiasi sebuah gerakan yang dinamainya "Gammara Autisme" atau Gerakan Masyarakat Makassar Peduli Autisme.
Danny -- sapaan akrab wali kota mengatakan, di Makassar sendiri telah ada sekolah inklusif yakni sekolah yang menggabungkan layanan pendidikan khusus dan reguler.
"Di Makassar ini sudah ada sekolah inklusif dan tinggal kita terus perkuat saja. Kita akan lebih sempurnakan lagi dan lnsya Allah, kita akan perbanyak," pungkasnya.
Danny pun menyampaikan apresiasi mendalam terhadap orang tua yang mengasuh anak penyandang autis. Baginya merawat anak bukanlah hal yang mudah apalagi dengan anak yang terdeteksi mengalami gangguan autis.
Ketua Para Orang Tua Autis (POAM) Makassar Sinta Meroriani Kristanto mengatakan bahwa dalam rangka menindaklanjuti gagasan wali kota Makassar dalam mencanangkan kota layak autis pihaknya telah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Makassar untuk terus memberi pengetahuan dan sosialisasi mendeteksi penyandang autis di setiap kelurahan.
"Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat lebih ramah autis, mengenali gejalanya, mau menerima, dan menumbuhkan harapan serta semangat hidup bagi mereka," tuturnya.
Sinta menambahkan bahwa dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan autis hingga ke bawah diharapkan para penderita bisa mendapat kesamaan dalam pendidikan, kesehatan dan perlindungan hukum.
Dengan demikian para penderita autis bisa sedini mungkin dibantu berkembang secara maksimal dan bebas dari diskriminasi.
"Kita terus melakukan berbagai upaya sehingga kota ini nyaman untuk semuanya, layak anak dan tak terkecuali bagi para penyandang autis," ujarnya di Makassar, Sabtu.
Wali Kota yang menghadiri Hari Peduli Autis se-Dunia 2016 di Anjungan Pantai Losari Makassar yang digelar di malam hari ini menginisiasi sebuah gerakan yang dinamainya "Gammara Autisme" atau Gerakan Masyarakat Makassar Peduli Autisme.
Danny -- sapaan akrab wali kota mengatakan, di Makassar sendiri telah ada sekolah inklusif yakni sekolah yang menggabungkan layanan pendidikan khusus dan reguler.
"Di Makassar ini sudah ada sekolah inklusif dan tinggal kita terus perkuat saja. Kita akan lebih sempurnakan lagi dan lnsya Allah, kita akan perbanyak," pungkasnya.
Danny pun menyampaikan apresiasi mendalam terhadap orang tua yang mengasuh anak penyandang autis. Baginya merawat anak bukanlah hal yang mudah apalagi dengan anak yang terdeteksi mengalami gangguan autis.
Ketua Para Orang Tua Autis (POAM) Makassar Sinta Meroriani Kristanto mengatakan bahwa dalam rangka menindaklanjuti gagasan wali kota Makassar dalam mencanangkan kota layak autis pihaknya telah bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Makassar untuk terus memberi pengetahuan dan sosialisasi mendeteksi penyandang autis di setiap kelurahan.
"Hal ini dimaksudkan agar masyarakat dapat lebih ramah autis, mengenali gejalanya, mau menerima, dan menumbuhkan harapan serta semangat hidup bagi mereka," tuturnya.
Sinta menambahkan bahwa dengan adanya sosialisasi dan penyuluhan autis hingga ke bawah diharapkan para penderita bisa mendapat kesamaan dalam pendidikan, kesehatan dan perlindungan hukum.
Dengan demikian para penderita autis bisa sedini mungkin dibantu berkembang secara maksimal dan bebas dari diskriminasi.