Kantor DPRD Sulsel dirusak oknum mahasiswa HMI
Aspirasi dan tuntutan kader HMI Cabang Makassar saya terima, dan segera kita tindaklanjuti persoalan ini dengan menyampaikan ke tingkat pusat
Makassar (Antaranews Sulsel) - Puluhan Mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar melakukan pengrusakan terhadap kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, Jumat.
Awalnya demonstran menggelar aksi di depan kantor dewan setempat meminta pemerintah agar menyikapi persoalan pelemahan rupiah terhadap dolar dengan membakar ban bekas, sambil berorasi secara silih berganti.
Aksi terus berlanjut dan berjalan kondusif, namun beberapa saat kemudian sangat disayangkan para akitivis muda ini mulai memanas dan bertindak brutal, selain memecahkan kaca pintu kantor dewan di lantai dua juga mencoret-coret tembok gedung setempat.
Demonstran menuntut terkait kondisi perekonomian nasional terkait pelemahan rupih terhadap dolar, serta meminta Presiden Joko Widodo segera melakukan evaluasi terhadap kabinet kerjanya atas persoalan ekonomi bangsa.
Saat berjalannya aksi, mahasiswa kemudian merengsek masuk ke dalam gedung DPRD Sulsel hingga menembus ruang paripura. mereka langsung mengacak-acak ruangan sambil membawa bendera serta sebagian duduk di kursi anggota dewan dan lainnya berorasi di mimbar ruangan setempat.
Teriakan dan suara keras dan tidak jelas mengema di ruangan itu hingga terdengar riuh. Polisi yang berjaga-jaga sejak awal tidak meladeni para pendemo itu dan lebih tenang menghadapi mereka.
Selang beberapa saat Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni`matullah Erbe kemudian menerima aspirasinya dengan menemui langsung pendemo di ruang paripurna tersebut yang sudah diduduki mahasiswa HMI Cabang Makassar.
"Aspirasi dan tuntutan kader HMI Cabang Makassar saya terima, dan segera kita tindaklanjuti persoalan ini dengan menyampaikan ke tingkat pusat," ujar pria disapa akrab Ulla ini.
Setelah terjadi dialog yang cukup dan aspirasi mereka diterima dengan baik, para demonstran membubarkan diri dan berjanji akan kembali pada hari Senin pekan depan apabila tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti.
Sejumlah staf DPRD Sulsel menyayangkan aksi anarkis oknum aktivis HMI Cabang Makassar yang merusak fasilitas kantor yang seharusnya tidak dilakukan hanya karena menyampaikan aspirasi terkait persoalan nasional.
Awalnya demonstran menggelar aksi di depan kantor dewan setempat meminta pemerintah agar menyikapi persoalan pelemahan rupiah terhadap dolar dengan membakar ban bekas, sambil berorasi secara silih berganti.
Aksi terus berlanjut dan berjalan kondusif, namun beberapa saat kemudian sangat disayangkan para akitivis muda ini mulai memanas dan bertindak brutal, selain memecahkan kaca pintu kantor dewan di lantai dua juga mencoret-coret tembok gedung setempat.
Demonstran menuntut terkait kondisi perekonomian nasional terkait pelemahan rupih terhadap dolar, serta meminta Presiden Joko Widodo segera melakukan evaluasi terhadap kabinet kerjanya atas persoalan ekonomi bangsa.
Saat berjalannya aksi, mahasiswa kemudian merengsek masuk ke dalam gedung DPRD Sulsel hingga menembus ruang paripura. mereka langsung mengacak-acak ruangan sambil membawa bendera serta sebagian duduk di kursi anggota dewan dan lainnya berorasi di mimbar ruangan setempat.
Teriakan dan suara keras dan tidak jelas mengema di ruangan itu hingga terdengar riuh. Polisi yang berjaga-jaga sejak awal tidak meladeni para pendemo itu dan lebih tenang menghadapi mereka.
Selang beberapa saat Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni`matullah Erbe kemudian menerima aspirasinya dengan menemui langsung pendemo di ruang paripurna tersebut yang sudah diduduki mahasiswa HMI Cabang Makassar.
"Aspirasi dan tuntutan kader HMI Cabang Makassar saya terima, dan segera kita tindaklanjuti persoalan ini dengan menyampaikan ke tingkat pusat," ujar pria disapa akrab Ulla ini.
Setelah terjadi dialog yang cukup dan aspirasi mereka diterima dengan baik, para demonstran membubarkan diri dan berjanji akan kembali pada hari Senin pekan depan apabila tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti.
Sejumlah staf DPRD Sulsel menyayangkan aksi anarkis oknum aktivis HMI Cabang Makassar yang merusak fasilitas kantor yang seharusnya tidak dilakukan hanya karena menyampaikan aspirasi terkait persoalan nasional.