Wali Kota Makassar dorong masyarakat sadar kebersihan
Makassar (Antaranews Sulsel) - Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto mendorong masyarakat peduli dan sadar akan kebersihan, termasuk mengendalikan dan mengurangi penggunaan sampah plastik yang sulit diurai lingkungan.
"Ada orang bertanya, kenapa Makassar belum mendeklarasi Makassar Bebas Plastik. Karena kami lebih kepada paham bahwa plastik itu harus dikendalikan," katanya dalam kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Kegiatan tersebut berlangsung di TPS3R Pesantren Darul Aman di Jln. K.H. Abd Jabbar Asyiri Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya. Tema yang diangkat, "Kelola Sampah Untuk Hidup Bersih, Sehat, dan Bernilai".
Pria yang disapa akrab Danny Pomanto itu, menilai HPSN kesempatan baik yang dicanangkan langsung Presiden RI Joko Widodo untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Hal itu sejalan dengan program unggulan Makassar, yakni Makassar Tidak Rantasa (MTR). MTR selalu relevan dengan semangat Indonesia mengurangi bahkan bebas sampah, khususnya sampah plastik.
"Kalau Makassar bebas sampah, apakah kita siap bebas plastik. Tetapi yang harus kita buat adalah bagaimana plastik itu tidak mencemari lingkungan. Pengendalian plastik itu jauh lebih penting dari gerakan bebas plastik itu," kata Danny.
Bila bank sampah mengelola plastik dengan baik, kata dia, maka akan membawa dampak yang baik pula, karena sampah plastik mempunyai nilai ekonomis.
Persoalanya, kata dia, tinggal bagaimana plastik tidak menjadi polusi, baik di air, tanah, maupun udara.
"Saya kalau narsum di Kemenko Maritim selalu mengkritisi ini. Seperti halnya di Makassar. Makassar sudah bersih. Tetapi yang menggembirakan adalah petugas kebersihan kita secara tersistem membersihkan kota ini. Akan tetapi sayangnya, membuang sampah juga tetap tidak berkurang," katanya.
Menurut Danny, yang membuat Makassar bersih karena petugas kebersihan menyingkirkan sampah, bukan kota itu tercipta kebersihannya karena kesadaran masyarakat tidak membuang sampah.
"Tadi saya jalan melihat kota, ?kotornya minta ampun, kenapa? karena mereka berharap pada petugas kebersihan. Jadi ada `mainset` (pola pikir) yang salah. Padahal yang penting bukan membersihkan sampah, tapi mengurangi sampah dengan tidak membuang sampah," tutur dia.
Pada kegiatan tersebut Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Adnas beserta istri yang hadir, beserta 300 personel Polda Sulsel mengatakan hal itu sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian agar selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan terkait dengan penanganan sampah dan kebersihan.
"Mohon beri tahu kami, jika ada kegiatan-kegiatan seperti ini kami pasti hadir, di mana pun tempatnya," katanya.
"Ada orang bertanya, kenapa Makassar belum mendeklarasi Makassar Bebas Plastik. Karena kami lebih kepada paham bahwa plastik itu harus dikendalikan," katanya dalam kegiatan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Kegiatan tersebut berlangsung di TPS3R Pesantren Darul Aman di Jln. K.H. Abd Jabbar Asyiri Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya. Tema yang diangkat, "Kelola Sampah Untuk Hidup Bersih, Sehat, dan Bernilai".
Pria yang disapa akrab Danny Pomanto itu, menilai HPSN kesempatan baik yang dicanangkan langsung Presiden RI Joko Widodo untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Hal itu sejalan dengan program unggulan Makassar, yakni Makassar Tidak Rantasa (MTR). MTR selalu relevan dengan semangat Indonesia mengurangi bahkan bebas sampah, khususnya sampah plastik.
"Kalau Makassar bebas sampah, apakah kita siap bebas plastik. Tetapi yang harus kita buat adalah bagaimana plastik itu tidak mencemari lingkungan. Pengendalian plastik itu jauh lebih penting dari gerakan bebas plastik itu," kata Danny.
Bila bank sampah mengelola plastik dengan baik, kata dia, maka akan membawa dampak yang baik pula, karena sampah plastik mempunyai nilai ekonomis.
Persoalanya, kata dia, tinggal bagaimana plastik tidak menjadi polusi, baik di air, tanah, maupun udara.
"Saya kalau narsum di Kemenko Maritim selalu mengkritisi ini. Seperti halnya di Makassar. Makassar sudah bersih. Tetapi yang menggembirakan adalah petugas kebersihan kita secara tersistem membersihkan kota ini. Akan tetapi sayangnya, membuang sampah juga tetap tidak berkurang," katanya.
Menurut Danny, yang membuat Makassar bersih karena petugas kebersihan menyingkirkan sampah, bukan kota itu tercipta kebersihannya karena kesadaran masyarakat tidak membuang sampah.
"Tadi saya jalan melihat kota, ?kotornya minta ampun, kenapa? karena mereka berharap pada petugas kebersihan. Jadi ada `mainset` (pola pikir) yang salah. Padahal yang penting bukan membersihkan sampah, tapi mengurangi sampah dengan tidak membuang sampah," tutur dia.
Pada kegiatan tersebut Wakapolda Sulsel Brigjen Pol Adnas beserta istri yang hadir, beserta 300 personel Polda Sulsel mengatakan hal itu sejalan dengan instruksi Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian agar selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan terkait dengan penanganan sampah dan kebersihan.
"Mohon beri tahu kami, jika ada kegiatan-kegiatan seperti ini kami pasti hadir, di mana pun tempatnya," katanya.