Empat buruh tani tewas tersambar petir di Karanganyar Demak
Kilatan petir menyambar para buruh tani yang sedang bekerja tersebut sehingga mengakibatkan korban meninggal maupun luka
Demak (ANTARA) - Sebanyak empat buruh tani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, meninggal akibat tersambar petir ketika mereka tengah memanen tanaman padi bersama buruh tani lainnya di areal sawah di Kecamatan Karanganyar, Demak, Minggu.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho membenarkan peristiwa tersebut hingga mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Keempat korban meninggal dunia, yakni Sunirah (55), Sunikah (40), Supriyadi (35) dan Suyanto (45) yang semuanya merupakan warga Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Adapun kronologis kejadian, katanya, berawal ketika korban bersama lima buruh tani lainnya tengah bekerja di sawah milik Habib untuk memanen tanaman padi di Desa Ngaluran pada Minggu (29/3).
Sekitar pukul 12.15 WIB, lokasi setempat tengah hujan deras yang disertai dengan petir.
"Kilatan petir menyambar para buruh tani yang sedang bekerja tersebut sehingga mengakibatkan korban meninggal maupun luka," ujarnya.
Jumlah korban meninggal tercatat ada empat orang, sedangkan korban luka sebanyak lima orang yang juga warga desa setempat.
Kelima korban luka tersebut, yakni Sunoto (50), Sulastri (40), Sulaedah (45), Sulasmi (57), dan Kartini (40).
Ia mengimbau ketika turun hujan yang disertai petir, sebaiknya menyelamatkan diri di tempat yang aman guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Masyarakat yang tengah beraktivitas di areal terbuka, sebaiknya mencari tempat berlindung yang aman dan tidak dianjurkan berteduh di bawah pohon.
Jika ada bangunan, sebaiknya berlidung di dalam ruangan, mengatur jarak dengan orang di sekitar, serta jangan lupa menggunakan alas kaki.
Saat terjadi petir, juga disarankan untuk menjauh dari air untuk menjaga keselamatan diri.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak Agus Nugroho membenarkan peristiwa tersebut hingga mengakibatkan empat orang meninggal dunia.
Keempat korban meninggal dunia, yakni Sunirah (55), Sunikah (40), Supriyadi (35) dan Suyanto (45) yang semuanya merupakan warga Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Demak.
Adapun kronologis kejadian, katanya, berawal ketika korban bersama lima buruh tani lainnya tengah bekerja di sawah milik Habib untuk memanen tanaman padi di Desa Ngaluran pada Minggu (29/3).
Sekitar pukul 12.15 WIB, lokasi setempat tengah hujan deras yang disertai dengan petir.
"Kilatan petir menyambar para buruh tani yang sedang bekerja tersebut sehingga mengakibatkan korban meninggal maupun luka," ujarnya.
Jumlah korban meninggal tercatat ada empat orang, sedangkan korban luka sebanyak lima orang yang juga warga desa setempat.
Kelima korban luka tersebut, yakni Sunoto (50), Sulastri (40), Sulaedah (45), Sulasmi (57), dan Kartini (40).
Ia mengimbau ketika turun hujan yang disertai petir, sebaiknya menyelamatkan diri di tempat yang aman guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Masyarakat yang tengah beraktivitas di areal terbuka, sebaiknya mencari tempat berlindung yang aman dan tidak dianjurkan berteduh di bawah pohon.
Jika ada bangunan, sebaiknya berlidung di dalam ruangan, mengatur jarak dengan orang di sekitar, serta jangan lupa menggunakan alas kaki.
Saat terjadi petir, juga disarankan untuk menjauh dari air untuk menjaga keselamatan diri.