Makassar (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Selatan melakukan kolaborasi dengan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Makassar untuk mendorong pelaksanaan Program Bangga Kecana.
"Kami telah menandatangani MoU (nota kesepahaman) bersama FKIK Unismuh Makassar dalam melaksanakan Program Bangga Kencana melalui Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Andi Ritamariani di Makassar, Rabu.
Dia menjelaskan peluang kerja sama ini tentunya agar Program Bangga Kencana bisa kembali dilirik semua kalangan.
"Program BKKBN cakupannya luas di masyarakat, selain program pelayanan KB kami juga fokus dengan percepatan penurunan 'stunting' (kekerdilan), sehingga membutuhkan dukungan dari semua pihak, karena target kami tidak akan tercapai jika dilaksanakan sendiri," ujarnya.
Dia menambahkan program pelayanan KB harus didukung dengan kapasitas sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan yang terstandarisasi.
Dia menjelaskan salah satu pelatihan yang dapat dilaksanakan, yaitu melalui program "pre-service training" di institusi pendidikan kedokteran dengan tujuan tersedianya tenaga provider yang terstandarisasi kompeten, sehingga setelah lulus dari pendidikan kedokteran mampu memberikan pelayanan KB.
Alasannya, kata dia, dokter umum memiliki potensi besar dalam upaya peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB. Lulusan dokter baru akan mengikuti internship di daerah di seluruh Indonesia sehingga dapat meningkatkan akses pelayanan.
Ia menilai penandatanganan nota kesepahaman itu sebagai langkah tepat mengandeng Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Unismuh dalam menjalankan program strategis pada masa mendatang di daerah setempat.
Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar Prof Dr dr Suryani As’ad, M.Sc, Sp.GK (K) mengapresiasi seluruh jajaran Perwakilan BKKBN Sulsel atas amanah yang diberikan.
Dekan FKIK Unismuh yang baru saja dilantik ini menilai bahwa BKKBN Sulsel telah melakukan program yang bermanfaat bagi masyarakat.
"BKKBN sejak dulu sudah menjadi pioner dalam memperbaiki struktur masyarakat Indonesia, gaungnya terdengar di mana-mana bahkan hingga pelosok, BKKBN cukup cerdas berolaborasi dan meng-'empowering' (memberdayakan) mitra kerjanya," katanya.
Berita Terkait
Dinsos Sulsel bantu BKKBN sosialisasikan Gerakan Peduli Stunting
Minggu, 7 April 2024 2:16 Wib
BKKBN RI kembalikan 114 PPPK formasi 2022 untuk bertugas di Sulsel
Senin, 12 Februari 2024 20:50 Wib
BKKBN Sulsel melakukan penguatan program Dashat di Kampung KB
Kamis, 8 Februari 2024 1:00 Wib
BKKBN sosialisasikan program "piring nasimu" guna tekan angka stunting
Jumat, 2 Februari 2024 18:56 Wib
BKKBN Sulsel mengoptimalkan upaya penurunan stunting
Sabtu, 27 Januari 2024 1:04 Wib
BKKBN Sulsel melibatkan remaja sebagai promotor pencegahan stunting
Rabu, 24 Januari 2024 0:30 Wib
Kepala BKKBN: Pendidikan seksual pada anak bukanlah hal yang tabu
Minggu, 21 Januari 2024 11:37 Wib
BKKBN Sulsel mengembangkan Program SMART Lansia untuk ketahanan keluarga
Minggu, 14 Januari 2024 0:32 Wib