Makassar (ANTARA) - Ibu PAUD Sulawesi Selatan Naoemi Octarina, mendampingi anak-anak dan ibu-ibu yang mencintai perpustakaan untuk menumbuhkembangkan kecerdasan literasi keluarga dan anak usia dini.
Naoemi Octarina dalam keterangannya di Makassar, Sabtu mengatakan, dengan adanya layanan perpustakaan ibu dan anak, diharapkan dapat meningkatkan literasi membaca dan mendorong anak gemar membaca untuk perkembangan otaknya.
“Sehingga memberikan hal-hal positif kepada anak. Salah satu contohnya adalah bagaimana cara menggosok gigi yang benar agar mereka terbiasa menjaga kesehatan giginya,” ujarnya.
Mengenai kreativitas tanpa batas, lanjut Naoemi, ia melibatkan anak-anak Down Syndrome agar anak-anak ini bisa dirawat dan diberi ruang untuk berkreasi.
“Dan tentunya sekaligus memantau perkembangan motorik anak dari down syndrome,” imbuhnya.
Ketua Pokja Ibu PAUD Sulsel, Ainun Jariyah mengatakan dengan adanya Pokja Ibu PaUD Sulsel ini dapat memberikan landasan bagi anak usia dini baik dari segi agama maupun kemanusiaan.
“Fondasi mereka harus kuat. Karena ini adalah awal dari manusia yang nantinya menjadi manusia yang berkualitas dan tentunya berguna bagi orang lain,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, Moh Hasan Sijaya, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu PAUD atas kerjasamanya dalam mengembangkan literasi khususnya pada anak usia dini.
“Karena kecerdasan ini harus dimulai dengan mendorong minat baca anak, terutama pada anak di usia dini ini,” ujarnya.
Mantan Kepala Seksi Protokoler (Kepala) Pemprov Sulsel ini menambahkan, salah satunya dengan membawa anak-anak ke perpustakaan yang dikoordinir langsung oleh Ibu PAUD Sulsel Naoemi Octarina, dan Kepala Dinas Sosial Sulsel. Pokja Ibu PAUD Sulawesi, Ainun Jariyah.
Selain itu, sejak dini literasi harus ditanamkan dalam pola pikir anak. Sehingga sangat sulit bagi mereka untuk melupakannya. Karena di era sekarang ini, ada gadget atau alat yang berdampak dan berbahaya bagi anak-anak.
“Karena anak usia dini, jika sudah mendarah daging dalam pola pikirnya, maka akan mendarah daging sepanjang waktu,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat terus dikembangkan bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan, Bunda PAUD, dan pemangku kepentingan lainnya.
“Karena ini tidak akan berhenti, yaitu mencerdaskan anak bangsa dari desa hingga PAUD,” ujarnya.