Makassar (ANTARA) - Para pemerhati perempuan yang berasal dari berbagai organisasi perempuan Luwu Utara, Sulawesi Selatan, menyantuni para penyapu jalan di kabupaten itu melalui giat Grebek Subuh, Jumat.
Saat para penyapu menjalani pekerjaannya di sepanjang jalan, mereka tiba-tiba dihampiri dan mendapat santunan kebutuhan pokok keluarga.
“Ini adalah rangkaian pelaksanaan Peringatan Ke-94 Hari Ibu yang kami awali dengan Grebek Subuh dengan berbagi kepada ibu-ibu, para pekerja penyapu jalan,” kata Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Luwu Utara Dalfiah Armiadi.
Dalfiah mengatakan, Grebek Subuh ini dimulai dari Tugu Cokelat di jalan poros Kota Masamba. Kemudian ke Lapangan Tamsis, Bandara Andi Djemma, Kantor Kemenag, Rujab Bupati, Kurri-Kurri, Pasar Baliase, dan seputaran poros Kantor Bupati Luwu Utara.
Grebek Subuh dihadiri berbagai organisasi perempuan di Kabupaten Luwu Utara, di antaranya DWP, TP-PKK, IKA DPRD, Persit Bhayangkari Polres Luwu Utara, DWP Lapas, Bhayangkari Brimob, IWAPI, Fattayat NU, BKMT, dan IBI.
“Alhamdulillah, kami membagikan sebanyak 150 paket, berupa kebutuhan pokok rumah tangga untuk mereka. Mungkin tak seberapa, tetapi kami berharap bantuan ini dapat membantu meringankan beban mereka, karena mereka juga memiliki keluarga,” ucap Dalfiah.
Istri Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Utara ini mengatakan bahwa kegiatan Grebek Subuh dilakukan tidak hanya untuk membangun silaturahim antarumat manusia, tetapi juga sekaligus memberikan motivasi agar para pekerja penyapu jalan ini tetap semangat menjalani hidup.
Menurut dia, para penyapu jalan ini juga disebut sebagai pejuang kebersihan sesungguhnya. Mereka sudah bangun dan bekerja pada saat yang lain masih tertidur pulas.
"Para pekerja ini mengawali harinya lebih pagi, saat bumi masih diselimuti kegelapan. Setiap lembar daun yang jatuh dan sampah kering yang berserakan di tanah disapu dan ditaruh di tong-tong sampah terdekat," katanya.
Ia mengatakan sesungguhnya, para penyapu jalan ini mengemban misi mulia, yaitu menjadikan lingkungan lebih bersih dan udara lebih segar.
Menariknya, kata dia, para penyapu jalan ini didominasi oleh perempuan dan ibu-ibu.
“Kami langsung berbagi dengan para perempuan pekerja penyapu jalan sejak pukul 05.00 WITA, dengan tujuan memberi motivasi dan semangat kerja kepada mereka, sekaligus membangun silaturahim,” ujar Dalfiah.
Berita Terkait
Danny gelar GSSB saat kembali jadi Wali Kota Makassar pascacuti
Minggu, 24 November 2024 16:28 Wib
Dewan Hakim MTQ Sulsel meninggal dunia saat menjadi imam shalat subuh
Minggu, 5 Mei 2024 12:35 Wib
Ustadz Das'ad Latif sampaikan keutamaan membangun masjid
Minggu, 6 Juni 2021 20:40 Wib
Polisi tangkap pelaku penganiaya imam masjid saat shalat subuh di Pekanbaru
Jumat, 7 Mei 2021 21:30 Wib
Pemkot Medan hilangkan tradisi "asmara subuh" di bulan Ramadhan
Sabtu, 17 April 2021 21:33 Wib
Abu Bakar Baasyir tinggalkan LP Gunung Sindur Bogor usai shalat subuh
Jumat, 8 Januari 2021 6:53 Wib
TKI asal Sumenep meninggal jelang subuh di masjid Malaysia
Sabtu, 4 Januari 2020 21:29 Wib
450 JCH Kabupaten Gowa berangkat Rabu subuh
Rabu, 10 Juli 2019 0:17 Wib