Makassar (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan melaksanakan pelayanan KB Bergerak (Grebek) dalam rangka meningkatkan capaian akseptor baru, sekaligus menurunkan angka stunting di daerah itu.
DP3AP2KB melalui Pelayanan KB Bergerak (Grebek) menyasar kantor instansi pemerintahan dan non-pemerintah dengan sasaran pasangan usia subur (PUS) dan para ibu yang masih dalam masa subur alias belum menopause.
"Jadi, kami ada terobosan baru, yaitu melakukan Grebek Kantor Instansi Pemerintah dan Non Pemerintah,” kata Kabid Keluarga Berencana (KB) DP3AP2KB Aminah melalui keterangannya di Makassar, Jumat.
Aminah mengatakan, Grebek kantor instansi pemerintah ini sedikit berbeda dengan kegiatan Grebek pasar tradisional yang dilakukan baru-baru ini. Perbedaan tersebut terlihat pada metode pelayanan yang dilakukan.
“Yang kami utamakan dalam Grebek kantor pemda ini adalah edukasinya, bukan lagi pada pembagian alat kontrasepsi,” jelas Aminah.
Ia menjelaskan bahwa kegiatan Grebek kantor pemda ini adalah bagian dari Grebek KB Program Bangga Kencana yang salah dua tujuannya adalah untuk meningkatkan capaian akseptor dan menurunkan angka stunting di Kabupaten Luwu Utara.
“Kami harap bahwa dengan pelayanan KB bergerak ini, capaian KB Luwu Utara dapat lebih tinggi,” harapnya.
Terbukti bahwa dengan pelayanan KB bergerak di pasar-pasar tradisional yang telah dilakukan beberapa waktu lalu di beberapa tempat, mampu mendongkrak capaian akseptor.
“Makanya, kami melakukan terobosan kembali melalui pelayanan KB bergerak dengan sasaran Kantor Instansi Pemerintahan maupun Non Pemerintah,” terangnya.
Aminah menjelaskan, saat ini pihaknya telah mengubah target 40 persen capaian akseptor dari target tahunan menjadi target bulanan.
“Jadi, bukan lagi target tahunan, tetapi sudah menjadi target bulanan per satu orang Penyuluh KB,” jelasnya.