PLN UID Sulselrabar upayakan skema modifikasi cuaca optimalkan PLTA
Makassar (ANTARA) - Manajemen PT PLN bersama stakeholders terkait terus mengupayakan skema modifikasi cuaca yakni hujan buatan untuk optimalisasi pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel).
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Jumat, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meminimalisir manajemen beban, lantaran energi yang dihasilkan dari pembangkit yang dimaksud berkurang.
Kekeringan ekstrem yang terjadi akibat El Nino mengakibatkan pengoperasian sejumlah pembangkit listrik yang membutuhkan air tidak berjalan maksimal.
Bersamaan dengan hal tersebut berbagai upaya juga dilakukan untuk percepatan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan terjadwal.
"Petugas bekerja 24 jam dan kami telah berkoordinasi lebih awal dengan stakeholder serta menginformasikan kepada pelanggan terkait info terkini sistem kelistrikan Sulbagsel," ujarnya.
Selain upaya hujan buatan, Andy menyatakan pihaknya juga menggelar Shalat Istisqa meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya) yang diikuti 150-an pegawai PLN di Kota Makassar pada Jumat (22/9) dengan harapan hujan turun di beberapa lokasi, utamanya PLTA dan PLTMH sehingga ada peningkatan debit air.
"Kegiatan ini adalah ikhtiar dan munajat kepada Yang Maha Kuasa, InsyaAllah kami tetap berupaya maksimal dan mohon doanya kepada masyarakat semua," ungkap Andy.
Diketahui, sistem kelistrikan Sulbagsel telah terinterkoneksi mulai dari daratan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara sampai dengan Kendari) dan juga Sulawesi Tengah (Palu).
Andy menambahkan untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di Instagram @pln123_official , Instagram @pln_sulselrabar, Instagram PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) masing-masing kota/kabupaten dan pelanggan dapat mendapatkan informasi melalui aplikasi PLN Mobile.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan terima kasih atas kepercayaannya kepada PLN," kata Andy.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin di Makassar, Jumat, menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya meminimalisir manajemen beban, lantaran energi yang dihasilkan dari pembangkit yang dimaksud berkurang.
Kekeringan ekstrem yang terjadi akibat El Nino mengakibatkan pengoperasian sejumlah pembangkit listrik yang membutuhkan air tidak berjalan maksimal.
Bersamaan dengan hal tersebut berbagai upaya juga dilakukan untuk percepatan pemeliharaan infrastruktur kelistrikan terjadwal.
"Petugas bekerja 24 jam dan kami telah berkoordinasi lebih awal dengan stakeholder serta menginformasikan kepada pelanggan terkait info terkini sistem kelistrikan Sulbagsel," ujarnya.
Selain upaya hujan buatan, Andy menyatakan pihaknya juga menggelar Shalat Istisqa meminta curahan air penghidupan (thalab al-saqaya) yang diikuti 150-an pegawai PLN di Kota Makassar pada Jumat (22/9) dengan harapan hujan turun di beberapa lokasi, utamanya PLTA dan PLTMH sehingga ada peningkatan debit air.
"Kegiatan ini adalah ikhtiar dan munajat kepada Yang Maha Kuasa, InsyaAllah kami tetap berupaya maksimal dan mohon doanya kepada masyarakat semua," ungkap Andy.
Diketahui, sistem kelistrikan Sulbagsel telah terinterkoneksi mulai dari daratan di Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara sampai dengan Kendari) dan juga Sulawesi Tengah (Palu).
Andy menambahkan untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di Instagram @pln123_official , Instagram @pln_sulselrabar, Instagram PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) masing-masing kota/kabupaten dan pelanggan dapat mendapatkan informasi melalui aplikasi PLN Mobile.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan dan terima kasih atas kepercayaannya kepada PLN," kata Andy.